THE BETRAYER EPS 1

pemuda itu dia masih SMA. dia sekolah disebuah sekolah yang amat berkelas. dialah cowok yang paling miskin dengan celana yang paling dingkat ukurannya. namanya Bara. usia 21 Tahun. seorang siswa yang paling tertua. sering kali tinggal kelas. dan kumisnya ada tanda bahwa dia yang paling tua meskipun kumisnya tipis. namun , gantengnya tidak pernah hilang . wajah dia waktu kecil masih ada.
dia memiliki garis wajah mirip dengan tokoh anime.
memiliki lipatan mata yang sangat besar. dan dialah yang paling sinis tampangnya karena dia tidak mau berteman dengan siapapun.
hal yang paling dibenci oleh pemuda itu adalah, para pengedar narkoba. karena, ada sebuah kelompok besar yang meluluh lantakan habis keluarganya. kakak, abangnya . dan kini keluarga yang satu-satunya yang mati-matian dia lindungi hanyalah sang ibu.
dia tidak segan-segan menjatuhkan para pengedar narkoba itu dari lantai 3 sekolahnya ke lantai bawah. sehingga banyak siswa yang meninggal dunia karenanya.
namun anehnya dia tidak pernah masuk penjara karenanya.
"gue tidak peduli mau lo minta ampun sama gue. kalau lo mau minta ampun, minta ampunlah ke Tuhan kawan"
"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" teriak pelaku. Janned, adalah korban yang 150 karena berhasil menjual narkoba. badanya di tolak kebawah. sehingga sampai dibawah, Janned kejang-kejang. mungkin karena menahan sakaratul Maut . setelah itu darah mengucur deras dari kepalanya. hingga akhirnya, Janned meninggal dunia.
Julukan kini melekat di Jati Bara adalah ' Malaikat Maut' namun tidak masalah. mau malaikat maut dijuluki orang dia tidak peduli. yang penting, orang jahat harus diperangi.
Janned adalah pembunuh generasi sekolahnya. dia agen dari sekelompok yang dia cari keberadaannya. hingga jam sekolah selesai, dia pulang dengan kepala mendungkur. biasa, dia tetap memasang wajah sadis. semua orang takut kepadanya.
bahkan saking takutnya, orang tidak berani melaporkan dia kepolisi.
Bara pulang dengan jalan kaki. menyusuri kampung kecil. ketika semua orang berbelanja semua penduduk mulai menjauh. maklum , daripada pak RT mereka lebih segan daripada pemuda itu.
"assalamualaikum buk" salamnya kepada sang ibu.
seperti biasa ketika habis pulang sekolah , dia mengganti pakaiannya dia langsung kerja ke Tukang pandai besi.
dia pengrajin keris dikampungnya. demi menafkahi keluarga satu-satunya yang dia punya. yang penting ibu dan dia bisa makan untuk satu Hari ini.
"bara saya pastikan kamu meneliti keris keris ini dengan baik. jangan pelanggan saya complain lagi"
bos nya pergi meninggalkannya. kini tingga ia dengan sahabat karibnya. Anbo dan Risfi yang juga membuat keris.
"Bar...seandainya lo dikasih keris Gratis. apa yang akan lo lakukan?"Tanya Risfi
"yang gue lakuin?"
"ia.."
"pastinya gue bunuh orang lagi"
"lo kok bunuh orang lagi"
"gue bunuh orang itu ada tujuannya. sebelum kalian pindah kesini, kampung gue dilandai sebuah bencana. makanya orang yang mendatangkan bencana harus dibunuh. karena bencana itulah abang gue, kakak gue mati"
"bencana???" heran Anbo.
"ia"
"gue gak ngerti dengan omongan lo"
"para pembunuh, yang membunuh, harus dibunuh. kalau gak kejahatan akan libas semuanya"
"seandainya lo dipenjara nantinya? apa yang akan lo lakukan?"
"yang gue lakukan , gue akan berbicara penyebab gue membunuh orang. "
mereka semuannya terdiam dan kembali bekerja. membuat keris kembali
___________________________________________________________________________________
siap bekerja bara menerima Upah dengan Halal. dan pulang dengan penuh kegembiraan karena dia bisa makan dengan kenyang. Tapi ketika sudah sampai dirumah. ada beberapa orang masuk kedalam rumahnya. dengan mobil BMW, entah kenapa mereka membawa sebilah pisau.'SREEET'.
"aaaaaaaa"
"ibu...!!!"
dia berlari menuju kedalam rumah dengan tergesa-gesa. ketika Bara masuk entah kenapa gerombolan orang-orang memakai Jas hitam itu, pergi dengan tergesa-gesa meninggalkan rumahnya.  sekujur tubuh ibunya berdarah. tangannya menggigil ketakutan akibat pembunuhan ibunya itu. dia segera meminta tolong. untung saja penduduk sekitar mendengarnya. dengan segera ibunya dilarikan kerumah sakit. untuk mendapatkan pertolongan pertama.
sampai dirumah sakit dia menunggu ibunya yang akan di Operasi. dia menunggu diruang tunggu.
dia hanya menghela nafasnya. cemas menunggu sang ibu.
ketika menunggu sang ibu, dia bertemu dengan seseorang. dia duduk bersilah. dan dia sudah Tua. menikmati sepuntung rokok yang dia nikmati.
bapak itu memberikan sebatang rokok kepada pemuda itu.
"ini !!!" kata bapak Tua itu. Bara, menerimanya dengan tiati. setelah menerimanya, dia membuang rokok itu kedalam tong sampah. membuat bapak Tua itu heran.
"kenapa kamu buang pemberian saya?"
"anda mau membunuh saya??. "
"oh...maaf jika saya lancang sama kamu"
Bapak Tua itu memperhatikan pemuda yang wajahnya killer dan tampak ketegasan seorang laki-laki.
"kamu menunggu ibu kamu?"
dia hanya bisa diam ketika ditanggapi begitu.
"ku dengar kamu adalah pembunuh disekolah mu?" tanya bapak tua itu.
"bukan pembunuh. tapi hakim....................bagi para pengedar narkoba. saya yang menciptakannya. karena saya tidak suka"
"benar dugaan saya. "
"uu??"
"saya menguntit apa kegiatan kamu selama ini. saya adalah seorang polisi. pada saya ingin menangkap kamu. Tapi setelah difikir-fikir saya tidak mungkin menangkap orang begitu saja. pasti saya cari seluk beluknya seperti apa"
"heh...."
"saya ingin bekerja sama dengan kamu"
"bekerja sama untuk apa??"
"untuk membunuh orang juga"
"hah???"
"Tapi saya menyuruh membunuh kamu untuk memusnahkan sebuah kelompok"
"kelompok??"
"ia??kelompok dimana ada orang pernah melakukan kejahatan terbesar. saya akan membayar kamu dengan harga yang tinggi"
"kalau membunuh orang saya tidak akan minta bayaran. karena sayapun membunuh orang tidak pernah orang membayar saya"
"oh....bagus"
"kelompoknya seperti apa??"
dia mengeluarkan sebuah surat Kabar. dengan poster besarnya adalah seorang pria dan kelompok-kelompoknya. matanya terbelalak. tangannya menggigil ketakutan.
"iiiiiiiiniiii"
"ini apa??????"
"ini kelompok yang saya cari...."
"aaaa?????"
dia meremukan surat kabar tersebut.
"emangnya kenapa nak??"
"karena saya sudah lama mencari mereka. dia adalah, buronan saya"
lelaki tua itu terkejut.
"kalau begitu, kita saling menghungi kalau kamu benar-benar ingin mengincar mereka"
_______________________________________________________________________________

BERSAMBUNG...................................

Komentar