Seorang gadis, yang memegang bunga Jasmin sambil memegang sebotol air wewangian. Didepan sebuah pusara, dia menatap dengan tajam nama seorang kekasih yang sangat cintai. Pacarnya, baru saja masuk kuliah. Kisah cintanya baru terbina lantaran rasa terpendam baru terbuka saat mereka berdua terpisah. Gadis itu berdiri dengan tampang terpaku. Ia mengeram dalam hati menatap pusara kekasihnya dan tragisnya mereka baru saja menjalin cinta beberapa bulan. Dia berdiri diantara kerumunan orang yang menghadiri memegang botol itu dengan erat, karena ia tak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini. Robek hatinya, dan buntu pemikirannya. Teman-teman kuliah pacarnya, datang memberikan ucapan bela sungkawa kepada orang tua sang pacar. Mulutnya tak bisa berkata apa-apa. Kematian yang dialami oleh pacarnya bernama Adume, mengalami kondisi yang tak bisa diterima. Tangannya gemetar kala mayatnya ditemukan disebuah danau dikampus pacarnya. Ia ingin menolong, tapi dia masih SMA. Gadis itu bernama Novi.
Ia menatap wajah dari kawan-kawan sekolega dengan pacarnya. Seakan-akan ia merasa, mereka semua adalah penipu ulung yang berekting didepan layar kaca. Mereka mensetting diri mereka sendiri, seolah-olah mereka benar-benar merasa kehilangan. Novi menganggap, bahwa air mata mereka adalah air mata buaya. Mereka semua adalah aktor atau aktris yang sedang melakoni perannya dengan baik didepan para penonton yang tak lain, adalah Novi. Gadis cantik, berwajah sadist rambut panjang berponi memakai baju seragam ala sekolah di-Jepang membuat dia tak selera lagi untuk menyiramkannya diatas pusara milik sang pacar. Dia terkurung diantara kawan-kawan yang sok merasa sedih. Padahal mereka adalah penipu ulung yang paling handal dimana, mereka yang terdiri dari kalangan kelas elit, sementara pacar kelas bawah, berpura-pura menangis sampai wajah mereka basah.
'Pacarku, mati karena mereka' kata gadis itu dalam hati. Dia memeriksa satu persatu lewat tatapan tajam yang tak mengenakkan. Orang tua dari sang pacar, sampai bersender pelukan suami yang tak lain bapak dari Adume. Kala ia sedang melihat orang-orang yang mendatangi, Novi tanpa sadar melihat sesuatu yang ganjil. Seorang pria bermuka bulan kesiangan, dengan memakai almamater berdiri dibelakang salah satu mahasiswa yang hadir disana. Matanya hitam dan pakaian baju yang basah. Entah darimana pria itu datang, dia sudah ada disana. Yang dapat melihatnya adalah Novi sendiri. Pria itu menunjuknseseorang dengan jari telunjuknya, dan dilihat kukunya berwarna hitam. Lalu kuku pria itu, memanjang dengan sendirinya dihadapannya. Kejadian itu disore hari, memanjang dan memanjang mengenai kepala mahasiswa itu. Pria yang ditusuk oleh sang pria misterius tak terlihat, mendadak pingsan akibat ditusuk oleh pria itu. Anak kuliah tersebut kejang-kejang ditengah pemakaman. Mulutnya berbusa, hingga mahasiswa yang hadir berpencar karena ada insiden aneh yang terjadi diantara kawan mereka. Pria itu berteriak seperti menahan sakit. Matanya merah, dan dia tak dapat mengendalikan dirinya.
Novi yang satu-satunya anak SMA terkejut melihat itu.Ketika ia melihatnya, pria itu berubah posisi berada di pintu masuk pemakaman. Pria itu tersenyum mengeluarkan taring. Kemudian dia menghilang bagai abu yang berterbangan. Novi kaget. Sementara, suara teriakan kesakitan terus keluar dari pria itu. Mata pria itu memerah. Tak ada yang bisa menghentikannya.
'Kenapa dia? Apa yang terjadi?' ucap Novi dalam hati. Semua panik, sehingga mahasiswa yang hadir berpencar karena takut. Sementara Novi bingung disana. Mereka berusaha menahan mahasiswa itu.
"Dani....." teriak seorang gadis yang menangis sambil memeluk pria itu. Cowok itu bernama Dani. Dia seperti orang gila dikuburan. Dia mengobrak-abrik kerumunan disekitar area pusara Abume.
"Tahan dia Woi " kata Pria yang satunya. Mereka mencoba untuk menghentikan aksi Dani. Tapi karena Dani sangat kuat, mereka tak bisa menghentikannya.Warna rambut Dani seketika berubah menjadi merah. Matanya juga berubah menjadi warna kuning keemasan seperti mata kucing. Giginya mengeluarkan taring dan urat-urat ditubuhnya keluar. Semua orang takut dengan kejadian itu. Disiang bolong seperti ini, pria itu mendadak bisa melompat kesana kemari. Inilah yang membuat semua orang bingung. Lalu, ia menerjunkan badannya kepada salah satu sekoleganya yang hadir disitu. Pria itu sangat takut ketika Dani ada dihadapannya. Dani yang bukan seperti Dani sesungguhnya, mengigit leher kawannya. Kawannya itu Bernama Kiran. Kiran dipeluk kuat oleh Dani, dan Dani menggigit leher Kiran tepat di urat nadinya. Orang tak bisa berbuat melihat kejadian itu. Karena digigit oleh Dani, Kiran ikut-ikut kejang akibat serangan Dani. Kiran mengeluarkan darah dikepalanya dengan jumlah yang banyak. Mereka hanya bisa menyaksikan kejadian itu dan tak bisa berbuat apa-apa.
'Apa ini' ucap Novi dalam hati. Seketika keluarlah ciptratan darah yang berasal dari tubuh Kiran.
"Kiraaaannnn" ucap salah satu teman Mereka. Mereka mendengar seperti ada sesuatu yang pecah didalam tubuh Kiran. Dani yang kukunya semakin panjang, bisa dikatakan panjangnya yah, sama dengan jari telunjuk. Lalu tambah memanjang lagi, hingga Saat Kiran berada diujuk tanduk, Dani menatap Kiran dengan tampang mengerikan. Seperti tatapan seorang iblis.
"AKU ..TAK AKAN SEGAN-SEGAN BUNUH SIAPAPUN.... AKU AKAN MENAMATKAN SISA HIDUP ORANG-ORANG ITU... AKU BERSUMPAHHHHHHH!!!!" ucap Dani dengan lantang, meskipun suara itu bukan seperti suara Dani yang sebenarnya. Lalu ketika Kiran seperti posisi orang yang sedang tercekik, matanya mengeluarkan air mata darah, Dani memanfaatkan posisi itu dengan membelah tubuh didepan orang tua Abume, Novi dan kawan-kawan sekampus mendiang Abume, dengan kuku yang panjangnya saat ini selengan. Mereka harus menyaksikan Kiran mati dengan cara yang mengenaskan. Setelah, itu Dani mengambil jantung Kiran dan Dani tersadar dari itu semua. Posisi Dani kembali seperti manusia normal. Dani merasakan effectnya saat ia seperti dirasuki sesuatu. Ia melihat wajah kawan-kawannya telah bergidik ngeri kepadanya. Entah kenapa, ketika ia sadar ia melihat Kiran dalam posisi tubuhnya sudah dibelah 2. Dani sangat bingung sekali.
"Ah.. Kenapa ini? Kikiran?" Dani mulai mendekati Kiran yang sudah dalam keadaan mengenaskan. Dia bingung sekali
"Lu kekesurupan" Kata temannya.
"Lu kekekek kesurupan iblis" kata Teman yang satunya lagi. Dani tambah tidak mengerti. Ketika melihat kejadian itu, tiba-tiba ditangannya ia memegang jantung segar yang masih berdetak. Karena dia jijik, dia mencampakan jantung itu didepan kawan-kawan. Melihat kejadian itu Novi memberanikan diri mendekati Dani. Dani mendadak frustasi karena ia tidak bisa mencerna kejadian ini. Ini sangat mengeherankan.
"Rambut lu, tadi merah.." Kata Novi.
"Merah?!"
"Ia..kepala lu tadi di Tusuk"
Kata mereka. Novi yang melihat Dani dengan wajah penuh kebingungan, terlihat dia seperti orang yang hilang kendali. Dia bingung.
Kiran yang sudah sekarat. Jantung Kiran ada digenggamannya. Kawannya benar-benar sudah dibuat bolong dadanya. Dani menangis sambil memeluk Kiran yang saat ini hanya sekedar jasadnya saja. Dia benar-benae hilang kendali. dia merasa itu bukan seperti dirinya yang seperti biasanya. Novi yang melihat kejadian itu bingung, apalagi orang-orang yang menghadiri pemakaman Abume tak bisa berbuat apa-apa.
Burung-burung gagak terbang keangkasa. Semua orang melihat pembunuhan yang terjadi secara tiba-tiba. Tapi anehnya teman-temannya mengerti kenapa Dani seperti tadi. Cuman, mengapa tragedi ini, dia seperti harus mencari tumbal? Apakah memang orang ini harus dibunuh? Kenapa ? Kenapa orang ini harus dibunuh? Novi teringat sesuatu dari salah seorang mahasiswa yang hadir. Dia membawa seikat bunga Lily dengan wajah benar-benar dia turut berbela sungkawa. Saat itu, Novi terpaku menatap jasat kekasihnya. Pacarnya itu mati dengan secara tidak wajar.
"Gue dengar, pacarnya Abume itu orang kaya"kata temannya dengan nada berbisik. Novi mendengarnya sambil melantunkan surah Yasin, disamping jasad pacarnya. Dia mulai sedikit tidak khusyuk ketika orang-orang membicarakan Abume. Padahal, tak baik membicarakan mayat yang sudah mati.
"Gue dengar, yang ngebunuh dia adalah orang yang ngospek si Abu" kata temannya.
Mendengar itu, Novi menutup Al-Qur'annya. Seketika ia berhenti. Diam-diam ia ingin menguping apa yang sebenarnya terjadi dengan pacarnya itu. Dia mendengarnya dengan wajah yang tenang. Seolah-olah dia mendengar warga sekitar yang berbicara layaknya warga kampung biasa. Padahal seorang mahasiswa.
"dan sekarang kasusnya sedang diusut polisi. "
"Anehnya lagi, polisinya gak mau ngebahas tuntas siapa yang ngebunuh Abume"
"Waduh ! Kenapa?"
"Nggak tau. Katanya polisi itu dibayar oleh senior-senior kaya yang ngebunuh dia."
"Bayar?"
"Disogok"
Mendengar itu Novi naik pitam. Siapa yang tega membunuh Abume sampai sekejam ini? Tangan Novi mengepal dengan wajah menggeram. Dia berusaha menahan isak tangis ditengah kerumunan orang-orang melayat. Dia menatap wajah Abume sambil menatap iba. Hatinya teriris perih kala mendengar itu.
Setelah mengingat kejadian itu Novi lalu tersentak. Mungkinkah, Kiran adalah salah satu tersangka?
Komentar
Posting Komentar