Siapa yang tidak kenal film Narnia. Menceritakan ke-4 saudara yang tidak sengaja celah dunia lain lewat lemari. Kalau kata pencinta anime Jepang, genrenya fantasy isekai atau Isekai masuk dalam lemari. Berbicara tentang film-film luar negeri mereka itu pintar menyisipkan sesuatu yang tersembunyi didalamnya. Inilah yang membuat para penonton sering terkelabuhi oleh apa sih inti dari cerita ini sebenarnya? Kenapa rasanya tidak masuk akal. Berbicara mengenai genre fantasi banyak unsur yang menentang hukum alam. Meskipun begitu, terkadang orang maksud suatu cerita pasti ada maksud tertentu. Misalnya seperti Harry Potter yang sebenarnya kalau dilihat betul-betul itu adalah pengambaran terbatas kebebasan Hak Asasi Manusia bagi kaum Muggle. Ada kesenjangan sosial yang digambarkan dalam ceritanya. Namun dibalut dalam kisah sihir. Namun penulis kali ini tidak membahas tentang Harry Potter, melainkan film Narnia.
Jika kita perhatikan baik-baik, kalau dilihat-lihat C.S Lewis mengajarkan pembaca dalam mengenal sang Pencipta. Hanya saja dibalut dengan kisah fantasi dunia paralel. Atau kata anak anime dunia Isekai atau, dunia lain. Kenapa penulis berani mengatakan seperti itu? Perhatikan secara detail siapa Aslan dan Ratu Putih sebenarnya? Mengapa dua makhluk yang berbeda ini saling bertikai? Kenapa 4 saudara itu dikirimkan untuk menjadi utusan dalam menyelamatkan Narnia.
Aslan adalah karakter yang digambarkan sebagai sosok yang suci. Dia adalah seekor singa yang bisa berbicara layaknya manusia normal pada umumnya. Namun, ketika penulis meneliti secara detail bahwasannya ternyata Aslan ini bukanlah singa biasa. Melainkan dia tak lain dan tak bukan adalah Tuhannya penduduk Narnia. Menurut berbagai sumber yang didapatkan, bahwa Aslan adalah pencipta dunia Narnia dimulai dengan sebuah nyanyian. Makanya singa ini sangat dihormati keberadaannya selayaknya Tuhan. Aslan ini bertindak selayaknya Tuhan dimana bisa kita lihat secara jelas bahwa ketika dia mengembalikan Eustace kewujud manusianya, untuk menolong orang-orang yang sedang berperang melawan kegelapan dilautan lepas.
Siapakah Ratu Putih sebenarnya. Ratu putih villain utamanya yang ingin merebut kekuasaan Narnia dengan menggoda 4 manusia. Perangainya mirip dengan kelakuan setan yang didunia nyata yang kerjanya menggoda manusia. Disimbolisasi pada karakter Edmund, yang diiming-imingi kekuasaan, dengan janji-janji padahal itu dapat menciptakan sesuatu yang jahat didalam diri manusia. Ratu putih itu sama dengan iblis makanya iblis adalah musuh yang nyata.
Banyak penulis yang ingin membuat genre isekai, sangai menyukai jalan ceritanya. Termasuk saya. Sayapun juga. Namun, setelah berulang kali menonton terjawab pada seri yang hanya menghadir Luci, Edmund, Prince Caspian, dan Eustace, bahwa sepertinya si penulis dari cerita ini juga menyisipkan konsep berbagai macam godaan manusia.
Dimulai dari Edmund yang diiming-imingi kekuasaan. Dikasih permen yang manis-manis kemudian Edmund hanyut sampai ia sadar bahwa ia hanya ditipu saja oleh Ratu Putih, terus ujian terberatnya ketika ia mendengar bisikan ratu putih untuk tidak membunuh naga raksasa, dan akan kembali dijanjikan kekuatan dan kekuasaan. Namun Edmund memilih menolak semua itu dan lebih memilih sesuatu hal yang berharga dari pada kekuasaan, yaitu keluarga, teman dan sesama manusia. Karena itu jauh lebih berharga daripada kekuasaan. Ada yang lebih penting daripada harta duniawi.
Karena orang bisa bertikai dan bermusuhan. Ketika ada alur mereka masuk dalam gua, kemudian disana ada manusia yang tenggelam dalam sebuah telaga.
Mari kita bahas satu-persatu.
sebenarnya orang yang tenggelam dalam telaga yang dapat merubah seseorang menjadi emas, itu menggambarkan orang yang terlalu hanyut dalam hal-hal duniawi. Sehingga dia susah keluar atau tidak bisa kembali. Didunia nyata banyak yang seperti itu, bahkan sampai tidak mau keluar karena terlena akan kemewahan yang membuat dia hanyut dan tidak bisa keluar.
Yang kedua, Prince Caspian dan Edmund bertengkar hanya kekuasaan dan juga harta. Persamaannya didunia nyata banyak orang berubah menjadi musuh karena harta. Bahkan mereka lebih memilih harta daripada ikatan persaudaraan yang sudah terjalin. Namun akhirnya diredam oleh Luci.
Dicerita ini, bahwasannya kita harus belajar mencintai diri sendiri. Bukan menjadi orang lain. Luci ingin menjadi kakaknya yang menjadi cantik yaitu Suzan. Namun Aslan datang melalui bayangan cermin, seolah-olah dia tidak bersyukur terhadap apa yang dia miliki karena ingin menjadi orang lain. Intinya, kita tidak bisa menjadi orang lain. Cintailah dirimu sendiri.
Sekian itu saja.
Ini hanyalah pendapat pribadi
Komentar
Posting Komentar