A little Piece Of Heaven Part 3

"Before The story begin"
It's such to sin?

Flashback 2018:

Malam sekitar jam 12, ada seorang mahasiswa yang tangannya terikat dan mata tertutup oleh sapu tangan berwarna hitam. Mahasiswa itu berjenis kelamin laki-laki. Dia diseret secara tidak manusiawi oleh mahasiswa-mahasiswa lainnya. Setelah sampai di area sekitar danau, tali pengikat serta tali pembuka mata dibuka. Terlihat wajahnya penuh memar akibat dipukul. Mahasiswa itu tidak berdaya ketika dia sudah menerima banyak pukulan. Mahasiswa senior meraih dagunya kemudian menghempaskannya dengan kasar. Salah satu senior laki-laki menamparnya dengan bertubi-tubi. Kanan dan kiri semuanya kena. Dia ditampar tanpa ampun. Sehabis ditampar, mahasiswa yang lebelnya masih junior diikat kembali seperti awal, lalu dia dibuang oleh mahasiswa-mahasiswa didanau. Untuk menghilangkan jejak, mereka mengisi tas korban dengan batu lalu melemparkannya pada posisi korban sudah ditengah danau. Setelah itu, karena tas berisi tumpukan batu itu, seketika dia tenggelam dalam posisi terikat.

Redback:

Kisah itu membuat tidur nyenyak dari seorang dosen muda yang tampan, terganggu. Dia tersentak ditengah dosen-dosen lain sedang mengerjakan tugasnya menilai kinerja mahasiswa. Ketika ia terbangun, mahasiswa-mahasiwa baru sudah mengantri untuk meng-Acc, desain yang di aplikasikan ke karya baru. Masing-masing mahasiswa mengumpulkan 3 desain untuk diseleksi, mana yang terbaik akan dipilih. Dia lalu menseleksi mahasiswa yang sedang memberikan tugasnya. Karena dia masih setengah sadar, seorang dosen wanita bernama bu Yeni memberikan dia segelas kopi biar dia sadar. Kopi dapat menghilangkan ngantuk. Malta menyeruput kopi itu pelan-pelan, dan matanya kembali melek. 

"maaf saya tertidur" kata pak Malta. Pak Malta adalah dosen yang paling ganteng idaman cewek-cewek kampus. Dia memang sangat dingin. Tapi sekali senyum, mahasiswi pada mabuk dengan pesonanya. Namun dia tidak peduli dengan itu semua. Para mahasiswa berbaris mengantri terutama wanita bersemangat meng-Acc tugas nirmana selanjutnya. Pak Malta mirip cowok-cowok Korea kelas aktor. Usinya menginjak 32 tahun. Macam-macam desain mereka tunjukan. Ada berbentuk bunga-bunga, berbentuk baling-baling, ada juga yang berbentuk segitiga ditengahnya bulat, macam-macam intinya. Namun, diantara 3 dia hanya memilih satu. Yang satu itu, harus dibuat atau diaplikasikan ke tugas. Itulah nirmana.

Siang nanti, dia akan mengajar di kelas periklanan dasar.  Dia harus cepat meng-Acc tugas-tugas mereka. Kalau belum bisa sekarang, mereka harus Meng-Acc nya nanti atau besok. Lalu giliran seorang mahasiswa cantik, namanya Karmi. Dia adalah fans fanatik dari dosen ganteng itu. Saking sukanya, dia berulang kali mengambil mata kuliah yang sama agar, bisa melihat pak Malta sampai ia tamat. Pak Malta yang mencuri perhatiannya, bahkan berulang kali mengirim pesan kepada Pak Malta, tapi sayang dia tak tertarik. Malta malah muak melihat Karmi. Kenapa? Karmi selalu memakai pakaian seksi yang menampakan belahan dadanya yang besar. Itulah yang membuat Malta malas memanggilnya. Seharusnya dia tidak mengambil ulang matakuliah ini. Karena ini adalah matakuliah yang paling banyak dibenci oleh mahasiswa lain karena, biaya dalam pembuatannya tidaklah murah. Kini giliran Karmi yang memberikan 3 alternative desain untuk di Acc. Karmi mengibas-ngibas rambutnya sekali didepan pak Malta. Belahan dadanya, membuat dosen terutama dosen laki-laki melihat Karmi dengan tatapan aneh. Sementara Malta sangat risih sehingga, dia hanya terpaku pada 3 pola gambar yang dirancang didalam kertas HVS. Dia tak mau melihat Karmi. Dia langsung cepat-cepat kasih tanda tangan, tanpa berbicara panjang lebar tak seperti mahasiswa lain, dimana berbincang lama-lama sambil memberikan solusi dan konsultasi dengan penuh. 

Saat Malta menanda tangani milik Karmi, Pak Malta lalu mulai membuka mulutnya. 

"Jangan memakai pakaian seperti itu ! Kamu tau? Dosen disini banyak yang buaya. Untuk itu tutup dada kamu !" kata Pak Malta seakan tidak suka. Dia berbicara dengan nada sedang, lugas dan sampai terdengar oleh mahasiswa lain. Kalau dengan dosen, hampir tidak ada yang mendengar. Mendengar itu Karmi sedikit kesal. Dia malu sekali tapi, dia tahan rasa malu itu, seolah-olah tak terjadi apa-apa. Karmi keluar dengan wajah yang sangat masam, dia keluar dengan rasa kesal. Sampai secara tak sadar dia bertemu dengan seseorang yang tak lain adalah kawan se gank-nya. Dia adalah orang yang paling kaya serta berpengaruh di kampus ini. Namanya Seggaf. Dia adalah senior yang ditakuti oleh mahasiswa lain. Tidak ada yang berani melawannya. Dia akan bersikap keras dengan mahasiswa lain, terutama junior. Baginya, junior harus di ospek supaya bisa patuh dan dekat dengan senior. Perlakuannya akan beda ketika dia bertemu Karmi. Dia naksir berat sama Karmi meskipun pada kenyataannya dia sangat menyukai pak Malta. Karmi sangat mencintai pak Malta sampai dia rela mengulang matakuliah yang sama. Karmi keluar dengan wajah menggerutu. Dia sangat kesal dengan ucapan pak Malta. Memang apa yang dikatakan pak Malta itu benar. Namun, tak seharusnya dikatakan didepan umum.

"Kalau nggak suka bilang aja kek diam-diam. Ini kenapa harus pakai terus terang didepan mahasiswa lain?"

"Karmi?" Seggaf memanggil.

"Seggaf"

Seggaf melihat Karmi, sampai mata Seggaf beralih ke baju dan salah fokus dibagian dada. Pria itu melihat belahan dada yang besar, mulai meracuni pikiran Seggaf. Karena ia sadar ia berada diantara mahasiswa yang sibuk bolak-balik kantor, ia lalu menyadarkan lamunannya dengan menampar dirinya sendiri. 

Segaf lalu jalan berdua bersama Karmi di koridor kampus. 

"Pak Malta itu, kenapa sih dia harus kek gitu sama gue?" Tanya Karmi kesal.

"Emang kenapa pak Malta?"

"Dia ngomong masalah baju gue yang menampakan dada. Emang ada yang salah apa?"

"Mungkin kesannya lu mancing pak Malta, jadi dia ngomong kek begitu. Wajar sih dia risih. Lagian, ngapain juga lu pakai pakaian yang begini"

"Biar pak Malta tertarik sama gue"

"Yah, bikin menarik perhatian laki-laki gak kek begitu juga kali mi. Yang ada lu malah bukan mancing pak Malta nafsuan sama lu, tapi dosen lain"

"Oh ya Seggaf, gimana perkembangan kasus Adume? Kasian dia, bagi gue apa yang dilakukan oleh Adume benar" kata Karmi.

Seggaf ingat dengan tragedi kematian Salah seorang temannya bernama Kiran. Yang mati didepan kuburan Adume. Yang membunuh adalah Dani. Seggaf, walaupun dia kaya, kejam dia juga kasian dengan Adume yang konon katanya dibunuh oleh angkatan BP 16 yang katanya sama berpengaruh dengannya. Dia lebih kejam dari Seggaf. Seggaf masih punya nurani. Buktinya, dia setiap hari mengunjungi makam Adume setiap pulang dari kampus. Dia merasa bersalah kepada Adume mengapa dia tidak ada disana. Seggaf tampak bengong didepan Karmi. sangat kagum dengan sosok Adume yang berbakat. 

Flashback:

Ia teringat ketika Adume mengkritiknya dengan lembut untuk memperbaiki desain produk yang ia buat. Dia merasa ada yang kurang pada tata posisi lay out nya. Saat itu, Komposisi warna yang ia buat sangat kacam sekali. Warna mati ia pasangkan ke desain produknya. Kelemahannya terletak pada desain produk. Lalu, Adume yang basicnya memang sekolahnya Desain Komunikasi Visual, datang membantu untuk mengatur tata letak dalam pembuatan desain. 

"Jangan pakai warna itu bang. Nanti, kalau pakai warna itu orang-orang tidak akan mau membeli produk kita." Kata Adume.

"Bisa begitu ya?"

"Seseorang beli produk kita, dia akan melihat kemasannya terlebih dahulu. Lalu jenis font beserta perwakilan ikon mengapa kita memakai gambar tersebut sebagai perwakilan dari Desain yang kita bikin" kata Adume.

"Bisa begitukah?"

"Ia. Selain warna, kita harus tau filosofi kenapa kita memilih warna tersebut. Contoh, ketika seseorang mendesain karakter. Naruto misalnya, kenapa Naruto bajunya harus warna orange? Kenapa dia berkulit gelap dan putih? Katakanlah dia berkulit tan skin. Kenapa rambutnya harus kuning? Kenapa harus ada goresan di pipi? Itu semua ada filosofinya. "

Seggaf mulai berfikir kritis ketika Adume menjelaskan filosofi sebuah desain.

"Orange dan Kuning melambangkan sifat dari karakter si tokoh. Naruto selain dia orangnya patang menyerah, mau berjuang membela kebenaran, dan mengorbankan diri dalam rintangan yang berbahaya, karakter yang paling contras dalam diri Naruto, ketika orang menonton atau membaca komiknya bahwa, Naruto adalah orang yang cerita, kuat, lucu dan usil. Ia punya jiwa semangat yang berkobar-kobar. Mungkin itu Masashi Kishimoto memberikan warna orange dan kuning sebagai elemen dalam pembuatan komiknya. Setiap orang mendisain sesuatu ada filosofis sebab apa dan mengapa? Jadi begitu. "

"Oh.. aku ngerti. Baik aku akan perbaiki"

"Tapi bang, jangan pakai warna sama-sama gelap. Karena pada dasarnya warna desain yang seimbang adalah gelap dan terang. Tapi ingat jangan lupa filosofi warna. Itulah selama ini kita belajar nirmana. Biar kita belajar komposisi dan tak asal-asalan dalam mendisain. Sebab nanti akan ditanya orang, mengapa? Kenapa harus seperti ini. Begitu"

Seggaf kagum kepada Adume. Dia merasa terbantu saat Adume mengkritiknya habis-habisan. Meskipun Seggaf dikenal kejam, ia sangat menerima kritikan.

Flashback.

Namun itu semua kenangan yang tak akan kembali. Adume sudah tertidur dengan cara dipaksa. Dia terpukul dengan kematian Adume. Karmi menyentuh pundak Seggaf. Segaf lalu tersadar dari lamunannya. 

"Kamu kenapa Seg?" Tanya Karmi.

"Nggak. Aku hanya ingat dengan Adume. Menurut kamu, siapa yang membunuh Adume?" Tanya Karmi.

"Kok kamu nanyanya begitu?"

"Adume ditemukan didanau. Dan satulagi, Kiran mati gak wajar dibunuh sama bang Dani. Ini menjadi misteri Karmi. Sebenarnya, aku ingin menyelediki kasus ini bersama polisi. Tapi polisi tidak mau mengusut kasus ini. Konon, katanya ada polisi yang dibayar sama si pembunuh"

"Polisi?"

"Ia. Aku mau bantu ayah dan Ibu Adume. Aku mau mereka mendapatkan keadilan yang layak" kata Seggaf mengutarakan keinginan yang mulianya. Terlebih lagi Adume berulang kali membantunya dalam menyelesaikan masalah. Sekarang dia yang akan menyelesaikan  masalah Adume. Melihat keinginan Seggaf, Karmi juga berniat ingin membantu. Tapi dia sendiri tidak tau bagaimana cara memulainya. 

"Kalian berniat ingin membantu Adume?" Sebuah suara menghampiri mereka secara mengejutkan.

"Pak Malta?!" Karmi terkejut. Matanya membulat secara sempurna. Ia lalu menutu dadanya.

"Ayo kita lacak bersama-sama. Saya juga penasaran dengan kematian dari Adume. Siapa yang membunuh dia"
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Novi dan Bella makan martabak mini di pendopo sambil menunggu matakuliah yang selanjutnya. Yaitu mata kuliah pengantar studi seni rupa. 

"Uhm... enak" kata Novi. Dia mulai tersenyum sambil mengeluarkan senyumnya yang cantik. 

"Benarkan?"

Novi jadi teringat dengan omongan yang menjual martabak mini. Apakah benar Adume dibunuh dengan cara tak lazim. Dia ingin menyelidiki kematian pacarnya. Ia rasa ada sesuatu yang tak lazim dikampus ini.

"Maaf aku nanya kek gini, pacar kamu itu gimana orangnya pas dia masih hidup? " tanya Bella.

"Dia apa adanya. Itu yang buat aku dulu mati-matian ngejar dia. Aku suka apa yang dia miliki, meskipun kasta kami beda. "Ucap Novi tersenyum.

"Wah, kamu saking cintanya sama pacar kamu. Aku iri. Aku juga pengen jatuh cinta. Tapi By The way, waktu pacar kamu udah dikubur nih, ada nggak sih yang rasanya aneh waktu pacar kamu ngubur dia?" Tanya Bella.

Novi mencoba mengingatnya dengan baik. Dan, ia teringat 2 orang yang bertikai dimana satunya mendadak bertingkah aneh di area pusara milik pacarnya. 

"Ada Bel. Dia mendadak aneh gitu. Dia langsung membunuh kawannya. Kalau nggak salah namanya Kiran. Dia meninggal di tempat Bel. Aku ingat kejadian itu"

Bella pun mulai menyimpulkan pasti ada sesuatu yang mistik terjadi pada saat, proses pemakaman Adume. Kiran, pasti orang yang dirasuki itu sebenarnya dalam dirinya adalah Adume yang mau membalaskan dendamnya pada orang-orang yang membunuhnya.

"Kenapa Bel?"

"Mungkin itu adalah sosok masuk kedalam tubuh seseorang, berguna untuk mencari pembunuh sebenarnya. Mungkin Kiran adalah salah satu tersangka, tapi aku rasa dia bukan tersangka utama . Kalau menurutku, Kiran hanyalah tersangka dengan urutan paling bawah. Dulu, aku pernah menangani kasus pembunuhan kawan ku disekolah. Ada seseorang masuk kedalam tubuh kawan ku. Dia membunuh lewat orang itu satu persatu dimulai dari peringkat tersangka paling bawah. Apa ada sesuatu yang aneh pas pacar kamu sudah dimakamkan?" Tanya Bella. Novi mencoba mengingatnya. Dan ia teringat ada asap hitam yang datang secara tiba-tiba mendatangi mereka. Kemudian menembus ketubuh seseorang bernama Dani.

"Ada. Tapi dia masuk ketubuh orang yang namanya Dani"

Bella lalu menemukan target utama yang harus di introgasi.

"Kenapa Bel?"

"Kamu harus mencari seseorang yang namanya Dani. "

"Dani"

"Biasanya orang yang dirasuki kebanyakan itu adalah teman dekat mereka masih hidup."

Novi langsung berfikir. Benar juga. Tapi masalahnya, dia tidak tau nama kepanjangan Dani.

Bella langsung membuka sebuah website. Website e-learning , kampus. Bella memeriksa siapa-siapa saja yang sekelas dengan mereka. Dia meng-scroll kebawah nama-nama yang akan masuk kekelas mereka. Banyak mahasiswa tampan, ada bang Seggaf, serta kawan-kawan se-ganknya. Dan juga ada abang favoritenya bernama bang Jeffry. Dia sudah sangat jatuh cinta dengan bang Jeffry. Akan tetapi, karena dia sama bang Jeffry seakan beda kasta, jadi dia urungkan perasaannya. 

"Aku sangat menginginkan karya Adume untuk kusimpan dikamarku" kata Novi. 

"Aku jengkel dengan dosen sok ganteng itu" timpal Novi.

"Mungkin dia makek untuk dijadikan contoh. Nanti kalau ada yang lebih bagus, dia akan kasih ke-kamu kok. Soalnya kalau setiap karya yang bagus pasti akan dipajang kalau nggak dikasih sama orang lain" kata Bella. Bella menunjukan cowok yang dia suka sama Novi.

"Nov, gantengkan nov?" Tanya Bella. Dia menunjukan foto bernama Jeffry.

"Ia. Kamu suka sama dia ya? Cie.."

"Udah lama nov. Hihi" kata Bella malu-malu. Bella terus mengscroll siapa saja yang menjadi peserta dimata kuliah tersebut.

"Selera kamu bagus Bell"

"Walau selera bagus, belum tentu dia mau sama aku. Secara aku ini katagori miskin. Gak selevel"

"Gak boleh gitu" kata Novi. Dia seakan-akan memberikan semangat. Bagi Novi cinta tidak memandang status usia. Itu yang dia alami waktu dia melihat sosok pria bernama Adume. Sekarang, dia sudah pergi.

"Cinta itu gak mandang usia Bel. Kalau kamu cinta, kamu harus yakin dia itu nanti jadi punya kamu" kata Novi.

"Ia deh. Eits...Novi !" Bella tersenyum sambil kaget. Dia menyodorkan ponselnya sambil menunjuk foto seseorang yang tertera didalam e-learning kampus. Disitu ada namanya Ahmad Dani Mikazuki. Namanya serupa dengan nama musisi ternama pencipta lagu Laskar Cinta . Hanya saja pembedanya adalah, Mikazuki. 

"Apa ini orangnya Nov?"

Novi mencoba mengingatnya. Didalam ingatannya, Kiran ditusuk oleh kuku yang mendadak panjang dari seseorang yang bernama Dani. Dia hanya tau dari Name tag  yang tersangkut dibajunya. Insiden aneh di area kuburan itu membuat dia tersentak, dia mengingat asli Dani. Dan ternyata namanya serupa.

"Dia orangnya Bel."


Komentar