18+
"Besok kamu lihat distudio pagi. Selamat malam" kata Adume. Ia menghilang.
Esok Pagi:
Bella kini datang bersama Novi. Novi yang saat ini, sedang membawa buku masih menangis mengingat foto-foto yang diberikan dokter Fahri lewat flashdisk. Bella berusaha menangkan Novi. Ia tahu saat ini, Novi shock berat. Bayangkan kekasihmu dinodai oleh seseorang yang tak kau kenali.
"Aku harus cari siapa pelakunya Bell. Aku gak terima kalau Adume diperlakukan secara tak manusiawi. Dia itu manusia, bukan binatang" kata Novi.
"Aku sedih ngeliat foto hasil visumnya. Ini benar-benar aku merasa, apakah dia seperti itu karena dia miskin?" Kata Bella. Namun, saat memasuki ruang studio DKV, tiba-tiba ada yang berteriak histeris. Semua mahasiswa kemudian mencari sumber suara. Apa yang sebenarnya terjadi? Ternyata setelah ditelusuri yang teriak itu adalah teman seangkatan mereka. Mata gadis itu seperti tidak tega karena ia merasa telah melihat sesuatu yang mengerikan. Gadis itu menunjuk objek yang membuatnya berteriak.
Semua mahasiswa 1 fakultas, kaget ketika ia memberitahu apa yang ia lihat. Dua orang pria, dengan leher terikat oleh rantai besi, menggantung dalam keadaan tidak memakai sehelai benang-pun. Dari leher mereka mengeluarkan darah yang sangat banyak. Mahasiswa-mahasiswa yang baru saja memarkirkan kendaraan terkejut mengapa semua mahasiswa saling mengerumuni satu dengan yang lainya? Ternyata mereka melihat mayat 2 orang pria mati dengan cara yang mengenaskan. Novi dan Bella seakan bingung. Bingung menampilkan wajah yang tak percaya. Kejadian yang mereka lihat kali ini ternyata kenyataan.
"Ini seperti lukisan mural yang kita lihat kemarin" kata Novi.
"Ia Nov. Kenyataan"
Para mahasiswa yang menyaksikan bertanya-tanya. Ditengah kebingungan mahasiswa lain, ada yang berteriak mendobrak kerumunan, berusaha menaiki anak tangga dimana posisi mayat itu digantung. Satpam, OB, bahkan teman-teman se gank mereka. Kecuali yang tidak tampak adalah ketua ganknya. Morgan.
Dia sedang terpaku menyaksikan lukisan mural yang sama persis di komik dia beli. Dia diam tanpa ada sepatah katapun. Dani yang baru saja tiba dikampus. Ia memarkirkan motornya. Ia lepaskan helm yang ia kenakan, kemudian dia gantung. Setelah itu, ia beranjak dan mulailah berjalan menuju kelas. Namun ketika berjalan menuju kelas, ia melihat Morgan tampak seperti orang kebingungan. Dia melihat Morgan menyentuh lukisan dinding mural. Dani menghampiri Morgan perlahan-lahan. Dia melihat sekujur tubuh Morgan bergetar. Dani melihat lukisan mural tersebut. Alur cerita dalam lukisan itu, sangat mengerikan. Saat mereka berdua terpaku dengan lukisan itu, Murphy datang menghampiri Morgan. Murphy datang untuk meminta pertolongan Morgan. Namun, Morgan seperti menahan diri dan seperti dia menyimpan amarah. Murphy bingung kenapa Morgan diam saja? Dia mencoba melihat kesamping. Ternyata yang dilihat oleh Morgan adalah sebuah lukisan Mural yang karakter wajahnya mirip dengan Kevin dan juga Egi. Dani menyaksikan mereka berdua.
"Ayo tolong kita dong" kata Murphy. Morgan seperti menahan diri dari Murphy. Bahkan, Morgan tiba-tiba mengeluarkan airmata. Membuat Dani dan juga Murphy heran kenapa Morgan menangis. Morgan menatap Murphy dengan nanar. Hatinya hancur. Ia mengepalkan tangannya hingga membuat Murphy heran, tidak biasanya kawannya itu seperti ini. Morgan menatap Murphy dengan mata membulat sempurna. Dia menatap wajah Murphy dengan wajah yang menakutkan. Murphy kemudian mundur karena dia takut kali ini. Dani melihatnya mulai pasang badan.
"Apa yang lu lakuin selama ini dibelakang gue?" Tanya Morgan dengan nada tajam. Dani yang menyaksikan itu mulai pasang badan. Dia ingin tau apa yang dilakukan Morgan.
"Momorgan lu kenapa?"
"Apa yang kalian lakukan dibelakang gue?" Tanya Morgan dengan nada tajam tapi terkesan lunak.
"Momorgan gue gak ngerti" Murphy bingung.
"KENAPA KALIAN BEGINI SAMA GUE !!!?" Morgan berteriak sambil menangis. Ia merasa dia sudah dikhianati oleh teman-temannya. Dia menarik kerah baju Murphy dengan kasar. Dani kemudian merasa tidak enak. Dia kemudian datang melerai Morgan yang seolah-olah ingin berkelahi dengan kawan segank-nya. Murphy tambah bingung lagi. Dani datang berusaha untuk melerai.
"Udah Mor" kata Dani.
"Jangan ikut campur. Biar gue selesaikan urusan ini"
Dani kemudian diam. Dia hanya boleh menyaksikan dengan garuk-garuk kepala.
"GUE NGEBENTUK GANK BUKAN NGAJARIN KALIAN BUAT JADI PEMBUNUH !!!! BANGSAT KALIAN SEMUA !!! BANGSAT !!!!!!..........BANGSAT !!!! Kenapa lu semua tega giniin gue. Kenapaaaaaaaaaaaaaa? Kenapa??!!!! Gara-gara itu teman-teman kita banyak yang mati. Lu gak kasian ama gue. Haaaaaa??!! LU UDAH MENJARAIN ANAK ORANG KAMPRETTT !!!!" Kata Morgan yang ingin meninju Murphy. Dani langsung menahan Morgan. Dia berusaha untuk menahan Morgan yang sedang mengamuk dia menenangkan Morgan yang tersulut emosi. Murphy menatap Morgan dengan rasa bingung. Dani mengusap-usap punggung Morgan untuk menenangkannya. Kali ini hati kawannya terasa sakit. Dia mengesampingkan komik
Murphy heran melihat Morgan yang mengamuk tidak jelas. Dia bingung apa salah dia sampai Morgan menangis seperti itu.
"Momorgan?" Tanya Murphy mencoba mendekat.
"Apa salah gue?" Tanya Murphy heran. Sementara Dani yang menyaksikan mencoba memberi jarak kepada mereka.
"Maafin gue Mor kalau gue ada salah " kata Murphy mencoba menggenggam tangannya. Morgan melepaskan tangan Murphy dengan kasar.
"Lu tau Murphy? Kenapa gue bisa sesakit ini? Gue membentuk gank supaya kita membentuk persahabatan yang sehat. Kita bisa kerja bareng dan menciptakan aura positive. Tapi kenapa kalian mengkhianati gue dengan cara yang tak manusiawi? "
"Momorgan..."
Morgan marah kepada Murphy kembali.
"Siapa yang lo bunuh didanau? Hah?!!! Siapa ?!!! "
Morgan menatap Murphy dengan mengancam. Murphy diam saja ketika Morgan telah mengetahui semuanya.
"Gue.. akan ngebongkar kejahatan lu pada !" Mendengar itu Murphy kemudian bertekuk lutut meminta maaf.
"Maafin gue Morgan..maafin gue!" Kata Murphy memohon.
"Lepasin tangan gue ! Gue bersumpah elu harus membayar semua yang lu lakukan. " kata Murphy.
"Morgan..morgan gue minta maaf Morgan. Gue salah, gue minta maaf"
"Akh... telat semuanya ! Sekarang semua sudah terjadi. Kiran sudah mati, Gani dan Ghea sudah mati. Sekarang Kevin dan Egi. Sekarang siapa lagi yang akan mati diantara kalian?" Murphy memeluk kawannya dengan rasa bersalah. Dani yang menyaksikan itu tidak bisa melerai mereka. Ia tampak frustasi dan mendengar mereka berkelahi.
"Kalian ngebunuh nyawa gak berdosa bangsat ! Bangsat ! Kelakuan kalian kek anjing. Gue gak akan nongkrong ditempat kalian lagi. Kalian bukan manusia. Tapi iblis." Ucap Morgan menohok Murphy. Morgan meninggalkan mereka. Sementara Dani mengejar Morgan. Dari sini dia tau bahwa yang membunuh Adume adalah ganknya si Morgan. Tapi anehnya Morgan merasa dia bukan bagian pembunuhan Adume.
Murphy hanya diam saja. Akhirnya yang membunuh Adume sudah ketahuan. Apa yang harus dia lakukan? Dia merasa bersalah pada Morgan. Dia ikut menangis karena terlibat pembunuhan itu. Dia menangis sembari mengingat apa yang ia lakukan kepada Adume.
----------------------------------------------------------
Dilokasi tempat korban digantung, Mahasiswa dari jurusan lain menggotong mayat dua orang itu untuk dibawa kedalam ambulance. Kenapa mereka digantung dalam keadaan telanjang? Apakah mereka bunuh diri bersama-sama? Berbagai spekulasi dari orang-orang mulai muncul. Ada yang mengatakan mereka disiksa oleh seseorang. Ada yang mengatakan kemungkinan mereka adalah pasangan Gay yang tak direstui sebab, dalam pandangan agama apalagi bagi mayoritas, hubungan itu adalah sesuatu yang dibenci oleh Tuhan. Ketika mereka masukan kedua mayat itu kedalam ambulance untuk autopsi, mereka menangis.
Sementara diluar sana, Murphy dan Morgan sibuk berkelahi karena Morgan harus menghadapi kenyataan bahwa kawannya telah membohonginya selama ini. Murphy diam mematung. Dani menyaksikan itu semua. Dari kejadian ini, dapat ditangkap bahwa Morgan seperti telah mengetahui sesuatu. Morgan sudah sakit hati.
"Pergilah ! Gue gak mau nolongin. Kalau mau minta tolong, lo minta tolong kepada orang yang salah"
"Morgan...." kata Murphy dengan lirih sambil mencoba merangkul kawannya, namun kawannya ini tetap merespon dengan kasar.
"Jangan sebut nama gue lagi. Lo,....Gani....Ghea...Kiran...Kevin...Egi.....dan mungkin yang lain. Gue memang gak tau siapa lagi yang menjadi tersangka. Apa yang lo lakuin sama Adume, kalian harus bayar itu semua. Kalian itu jahat. Nyesel gue satu komplotan sama kalian."
"Gue..gue..memang salah satu pembunuh Adume" kata Murphy kemudian jujur. Mendengar itu Morgan mulai tambah marah. Dani yang menyaksikan pengakuan itu kemudian berdiri. Ia tak menyangka dengan pengakuan Murphy.
"Gue jujur ama lu. Gue memang salah satu orang yang terlibat dalam pembunuhan itu. Maafin gue Morgan, gue memang salah. Kelakuan gue udah kek anjing. Gue ini kek binatang Morgan. Gue ini biadap emang !!!"
"Kenapa lu lakuin itu?" Dani mulai angkat suara sambil menahan emosinya. Bagaimana tidak? gara-gara kawan seganknya Morgan ia masuk penjara. Tapi untung ia tak kena DO. Ketika Dani sudah tegak pinggang dengan tampang tak percaya apa yang ia dengar dari mulutnya Murphy, ia ingin menarik kerah bajunya Murphy. Tidak, ia ingin mencekiknya disini karena Murphy dan kawan-kawannya kecuali Morgan, adalah pendusta. Murphy diam saja. Tangannya bergetar hebat ketika dia ditanya oleh Dani.
"Lu pernah gak sih ha gimana rasanya kehilangan anak? Oh, pasti lu akan jawab 'gue gak tau karena gue belum berpengalaman' tau nggak lu? Orang tua Adume nangis karena kelakuan kalian udah kek babi. Gampang banget kalian ngilangin nyawa anak orang hanya karena protes. Emang anjing lu tau nggak !? Adume itu anak satu-satunya. Satu-satunya harapan bagi orang tuanya. Seenaknya kalian bunuh dengan begitu mudahnya. Kenapa kalian bunuh dia? Hah? Karena kita senior? Ia? Terus kita harus jadi jagoan? Bego! Tolol! Idiot ! Percuma bapak sama emak kalian kuliahin kalian tapi kelakuan kalian cuman buang-buang duit orang tua kalian. Kali ini gue terpaksa nimbrung diantara perkelahian kalian berdua. Sebab, lu Murphy buat gue masuk penjara." Kata Dani dengan rasa sakit hati kepada Murphy.
"Lu mau menghancurkan masa depan gue, hanya karena gue ngebunuh Kiran didepan kalian? Kalian tau itu bukan gue. Mungkin itu Adume yang ngincar kalian satu-satu supaya dengan cara nyawa dibayar nyawa. " kata Dani.
Mendengar itu Murphy jadi takut. Benarkah itu? Berarti Adume mengincar nyawa pembunuhnya? Karena Ghea, Kiran, Ghani, Kevin, Egi terlibat dalam proses penyiksaan itu. Kecuali Morgan yang pada saat itu ia sedang sakit jadi tak bisa ikut jadi panitia KBM.
"Gue akan menyerahkan diri kepolisi. Gue memang salah. Kali ini gue ngaku. Permisi !" Kata Murphy dengan wajah lesu. Dia tau bagaimana kecewanya Morgan. Dia datang kembali didepan kerumunan banyak orang. Ketika orang-orang sibuk akan membubarkan diri, Murphy menyuruh mahasiswa se-fakultas untuk jangan bubar.
"JANGAN PERGI !" Kata Murphy dengan wajah menunduk. Mahasiswa-mahasiswa yang lain langkahnya dibuat terhenti. Novi, Bella kemudian ada Seggaf dan Karmi yang yang baru saja tiba, semua ganknya kecuali anggota ganknya semuanya pergi menghantarkan mayat dari dua kawannya yang tewas. Dia menuntup matanya kemudian membukanya kembali. Dia mengambil nafas lalu dia hembus. Setelah itu dia speak-up didepan orang banyak. Bahkan dosen-dosen yang baru saja memarkirkan mobilnya heran kenapa mahasiswa sangat ramai dan menatap satu orang mahasiswa?
"Namaku Murphy. Aku adalah seorang pembunuh. " kata Murphy dengan berlinang airmata. Semua mahasiswa mulai bisik-bisik dan menganggap bahwa Murphy sedang mencari perhatian.
"NAMAKU MURPHY AKU SEORANG PEMBUNUH. AKU MEMBUNUH SEORANG MAHASISWA YANG PERNAH KU TENGGELAMKAN DIDANAU DIBELAKANG KAMPUS KITA. NAMAKU MURPHY, AKU MEMBUNUH KARENA AKU MERASA BAHWA AKU BERADA DI TINGKAT SENIOR. SAAT ITU MAYATNYA AKU TENGGELAMKAN DENGAN MATA TERTUTUP. TASNYA AKU ISI DENGAN BATU-BATU BERAT. AKU TIDAK MENCARI SENSASI. AKU MEMANG PEMBUNUH. BAHKAN, KARENA AKU TIDAK MENGAKU, TEMAN-TEMANKU MATI DENGAN CARA YANG TAK WAJAR. ORANG YANG KUBUNUH BERNAMA ADUME HASUWASA, DIA BP 18. NAMAKU MURPHY. TOLONG PANGGILKAN POLISI UNTUKKU. HUKUM AKU... AKU TAK MAU MENDERITA KARENA KEBOHONGAN. AKU YANG SALAH !!"
Murphy kemudian menangis didepan orang banyak tanpa malu. Dia menangis sesegukan karena dia menyembunyikan kejahatan.Semua mahasiswa yang mendengar mulai percaya. Novi dan Bella yang mendengar itu kaget. Apalagi Novi yang mendengar sebuah pengakuan, hatinya sakit. Murphy membuat sebuah klarifikasi agar dia segera ditangkap. Kesabaran gadis itu, membuat datang menghampiri Murphy dengan hati tersulut emosi. Novi menampar Murphy karena kenapa mereka baru saja mengaku? Dia menarik kerah baju Murphy dengan wajah kesal. Murphy bingung siapa gadis ini?
"Bajingan kau ! BANGSAT !!!!" Kata Novi yang mulai menangis. Semua mahasiswa tambah bingung.
"Kenapa kau baru ngaku? Kenapa? KENAPAAAA????" Novi berbicara menggunakan intonasi dari nada terendah sampai ia berteriak.
"Kau yang bunuh Adume bang? Jawab aku bang ! Kau bunuh pacarku kan? Apa salah pacarku sama kalian? Sampai kelakuan kalian kek babi ? Apa salah pacarku?!! Babi?!!!" Kata Novi yang berbicara dengan kasar. Dia menarik kerah baju Murphy dengan perasaan sakit. Murphy menangis didepan semua orang banyak. Dia sangat menyesal telah membunuh orang karena ikut-ikutan. Bella datang menghampiri mereka berdua. Novi melepaskan kerah baju Murphy. Bella datang untuk memapah Novi yang saat ini sedang shock. Pembunuh yang sudah lama bersembunyi satu persatu muncul.
"Ada dua belas orang yang membunuh. Kali ini, aku datang untuk mengakuinya. Kiran, Ghani, Gea, Kevin, Egi dan juga aku serta 7 lainnya adalah pembunuh. Maaf, aku harus menyembunyikan kenyataan" kata Murphy.
Setelah Murphy mengakui semuanya, tiba-tiba polisi datang. Dia datang dengan mobil polisi. Tambah gempar kampus dibuat. Polisi terpaksa memarkir disembarang tempat karena ia harus menangkap pembunuhnya segera. Keluarlah polisi dengan membawa borgol. Murphy langsung menghadapkan wajahnya ke matahari dan mengangkat kedua tangannya bahwa dia siap ditangkap. Dia merasa bersalah terhadap apa yang ia perbuat. Novi yang masih menangis tersungkur hatinya merasa sakit. Kenapa dia baru bertemu dengan tersangkanya sekarang. Tak hanya mahasiswa lain yang menyaksikan penangkapan Murphy, tapi dua mahasiswa lain Morgan dan Dani yang menyaksikan Murphy ditangkap polisi.
'Adume, maaf. Biar aku yang menanggung !' Ucap Murphy dalam hati.
----------------------------------------------------------
Disebuah kedai, seorang pria tampan datang untuk menikmati sepiring lontong gulai Touco. Dia meletakan ponselnya diatas meja dekat sekotak goreng-gorengan. Yah, dia pak Malta. Ponselnya berbunyi ketika ia sedang menikmati sarapan pagi. Ia buka kata sandi di HP-nya. Kemudian, ia memeriksa ternyata ada yang mengirimkan file video lewat What'ss App. Malta membuka isi pesan itu. Video itu dikirim oleh teman satu kantor lewat grup dosen Dkv, atas nama bu Yeni. Thumbelar foto tersebut, diawali oleh wajah Murphy. Durasi video tersebut 1:54 menit. Malta membukanya.
"NAMAKU MURPHY AKU SEORANG PEMBUNUH. AKU MEMBUNUH SEORANG MAHASISWA YANG PERNAH KU TENGGELAMKAN DIDANAU DIBELAKANG KAMPUS KITA. NAMAKU MURPHY, AKU MEMBUNUH KARENA AKU MERASA BAHWA AKU BERADA DI TINGKAT SENIOR. SAAT ITU MAYATNYA AKU TENGGELAMKAN DENGAN MATA TERTUTUP. TASNYA AKU ISI DENGAN BATU-BATU BERAT. AKU TIDAK MENCARI SENSASI. AKU MEMANG PEMBUNUH. BAHKAN, KARENA AKU TIDAK MENGAKU, TEMAN-TEMANKU MATI DENGAN CARA YANG TAK WAJAR. ORANG YANG KUBUNUH BERNAMA ADUME HASUWASA, DIA BP 18. NAMAKU MURPHY. TOLONG PANGGILKAN POLISI UNTUKKU. HUKUM AKU... AKU TAK MAU MENDERITA KARENA KEBOHONGAN. AKU YANG SALAH !!"
Ketika melihat video itu Malta meradang. Ia tak bisa mengunyah lontongnya karena ia melihat video itu. Dia langsung berdiri, kemudian membayar uang lontongnya meski tidak habis. Dia pergi meninggalkan kedai itu dengan menancapkan gas motor mereka.
Setelah Murphy membuat gempar mahasiswa sefakultas, Murphy digeret untuk masuk kedalam mobil polisi. Semua orang melihat Murphy dengan tatapan bahwa kini Murphy berada diposisi paling terburuk. Morgan yang menyaksikan tak menyangka kawannya melakukan hal sekeji itu. Kini, ia tak mempercayai siapapun. Bahkan Dani yang menatapnya dengan kasihan ia acuhkan karena, tatapan Dani hanya sekedar kasihan penuh dengan simpati. Morgan jongkok sambil menundukan kepalanya. Ia menangis sesegukan karena kawan-kawannya tega melakukan hal demikian, dibelakangnya. Morgan merasa sedih. Apa yang harus dia perbuat untuk saat ini?
Ketika Malta sampai disana. Dia melihat mobil polisi lewat dihadapannya. Didalam mobil tersebut sudah ada Murphy yang akan di giring ke-polisi. Dia diam sejenak saat Mobil tersebut lewat dihadapannya. Langit pada hari ini sangat cerah, tapi sedikit teduh. Teduh yang mencekam. Malta ingin tau apa yang terjadi mengapa Murphy mengaku seperti itu?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ditengah perjalanan menunju rumah sakit, 5 orang pemuda sedang membawa mayat kawan segank mereka untuk dibawa kerumah sakit. Ponsel salah satu diantara mereka bergetar. Ternyata itu adalah itu adalah ponsel milik Farel. Dia mendapatkan pesan lewat telegram. Ada seseorang yang mengirimkan video kepadanya. Farel lalu membuka file yang terkirim. Dia melihatnya.
"NAMAKU MURPHY AKU SEORANG PEMBUNUH. AKU MEMBUNUH SEORANG MAHASISWA YANG PERNAH KU TENGGELAMKAN DIDANAU DIBELAKANG KAMPUS KITA. NAMAKU MURPHY, AKU MEMBUNUH KARENA AKU MERASA BAHWA AKU BERADA DI TINGKAT SENIOR. SAAT ITU MAYATNYA AKU TENGGELAMKAN DENGAN MATA TERTUTUP. TASNYA AKU ISI DENGAN BATU-BATU BERAT. AKU TIDAK MENCARI SENSASI. AKU MEMANG PEMBUNUH. BAHKAN, KARENA AKU TIDAK MENGAKU, TEMAN-TEMANKU MATI DENGAN CARA YANG TAK WAJAR. ORANG YANG KUBUNUH BERNAMA ADUME HASUWASA, DIA BP 18. NAMAKU MURPHY. TOLONG PANGGILKAN POLISI UNTUKKU. HUKUM AKU... AKU TAK MAU MENDERITA KARENA KEBOHONGAN. AKU YANG SALAH !!"
Suara video itu terdengar sampai ke telinga yang lain. Mereka melihat foto Murphy dengan wajah kesal.
"Bangsat si Murphy !" Kata Farel. Farel kesal lantaran Murphy mengungkap dirinya sebenarnya didepan kawan-kawannya. Dia sekarang berada diambang kepanikan. Dan tak hanya dia, tapi juga yang ada disana.
Lalu dia mendapat pesan lagi. Pesan itu dari +6281366666666. Nomor ponsel yang sangat aneh. Orang itu mengirim file lewat WA. Sebuah video yang diambil dimalam hari. Video itu ada 4 file masuk kedalam WA.
"Buka aja Rel" kata Janina.
Pertama setingan thumbellarnya berada diruangan organisasi. Farel lalu membukanya. Durasi video itu 2:51. Awalnya video itu hanya menampakan sudut ruangannya saja. Lalu tersorot dua orang laki-laki yang bertelanjang, dimana laki-laki satunya ditunggangi oleh laki-laki juga. Yah dalam video tersebut adegan tak senonoh antara Egi dan Kevin yang sedang bercinta sebelum mereka mati. Egi sangat menikmatinya sampai terlihat wajah Egi sedang mendesah nikmat. Sehingga dalam video tersebut dia menungging dengan melentikan pantatnya.
"Ah..ah..terus Kevin..ah.." kata Egi. Melihat itu, Farel tak sanggup. Dia tak suka melihat video bercinta sesama jenis yang dimabuk cinta. Lanjut ke video yang kedua, dia melihat Kevin dan Egi sedang lelah bercinta. Ia melihat video itu ada rantai yang muncul entah darimana memecah kaca tempat organisasi mereka. Dia percepat video tersebut, ternyata mereka diseret, dihambung keatas dan digantung dengan cara rantai dililitkan dengan posisi seolah-olah mereka gantung diri. Lalu video yang ke 3, sebuah video hitam yang hanya berisi suara saja. Dia memutarnya.
"Hi...namaku Adume Hasuwasa. " mendengar nama Adume mereka semua terkejut. Adume?
"Farel..."
Farel mematikan video tersebut karena takut. Sayang video itu tetap hidup sendiri.
"Kalian akan mati satu persatu. Terimakasih kalian telah membunuhku, karena nyawa kalian sekarang menjadi milikku. Nyawa kalian perlahan-lahan akan kuambil. Akan ku renggut apa yang hilang dariku. Aku mengawasimu kawan! Kalian akan mati kecuali 1 diantara kalian yang akan selamat"
Mereka paham, ternyata Adume datang mau balas dendam terhadap mereka. Mereka kemudian panik mendengar itu.
Adume kembali.
Komentar
Posting Komentar