THE FIVE BREAKWATER 10

Karakter visual Putri Salati.
 

bEBERAPA TAHUN LALU
Diam-diam Monra sebenarnya sudah muak dengan kelakuan Puti yang semakin sembrono. Dulu, ia merupakan bagian wanita terbaik dari bangsa sibigau. Akan tetapi, dia malah menjadi palasik kuduang karena di butakan oleh cinta pada manusia.

Kisah cintanya terkenal. Puti mengarang cerita pasalnya Zainal yang mulai bermain api dengannya. Ia mencoba meyakinkan dengan berbagai macam cara, supaya orang-orang percaya bahwa Zainal tetap harus tinggal di wilayah Bunian.

"Inyo tu nan bamain api jo den, mangkonyo den tahan kamari (Dia itu yang bermain api dengan ku., makanya aku tahan dia kemari)" Ujar Puti dengan memanggil badannya dengan sebutan aden. Dalam Minangkabau, ketika diri seseorang menyebut dirinya aden itu adalah sesuatu hal yang tidak sopan. Serta itu adalah sesuatu hal yang amat kasar.

"Ba aden kau, ka badan kau ( Makai aden, ke badan mu sendiri?)"

"Emang kenapa hah?"

Saat itu Monra heran dengan kelakuan adiknya yang tidak seperti biasanya, bahkan dia terlihat perlahan-lahan mulai menjadi sosok yang amat jahat.

"Kamu kenapa kaya gini diak?"

Tanya Monra yang melihat gelagat Puti yang macam orang tidak bisa dilarang. Monra sudah mendengar semua rumor yang ada. Ia tidak percaya adiknya melakukan hal yang sekarang melanggar diluar norma dunia mereka.

"Uda udah bilang sama kamu, kamu jangan pernah membawa lari anak manusia tanpa ada alasan yang jelas! Itu, kenapa kamu bawa dia? Dia gak salah apa-apa."

"Ih, Uda ini. Siapa bilang gak salah apa-apa? Wong dia merayu saya kok."

"Saya gak percaya. Kamu bohong Puti, uda tau! Sekarang, kamu pulangkan Zainal itu, sebelum benar-benar abang kadukan sama Inyiak!"

Mendengar itu , Puti marah. Dia tidak menyangka abangnya ini mulai tidak berpihak kepadanya. Ia jatuh cinta pada Zainal yang baginya seindah bulan purnama. Hatinya sudah kepincut dan membuat ia serasa ingin memilikinya. Makanya, ia bawa ke dunianya dengan bertujuan memilikinya selamanya. Dia putar cerita, alasan ia membawa Zainal kemari karena dia telah berbuat semena-mena di tempat yang asing. Padahal tidak ada sama sekali. Cintanya ini, mulai mendapatkan pertentangan dari berbagai belah pihak. Mulai dari kawan-kawannya, penduduk bunian, inyiak, dan terakhir adalah abangnya. 

Abangnya ini adalah pemimpin dari para sibigau. Otomatis dia mendapat dukungan penuh, kalau seandainya dia masih menentang juga, mau tak mau dia harus di serahkan oleh inyiaki untuk mendapatkan kutukan, berupa hukuman dia akan menjadi makhluk yang paling lemah, di mana-mana dia haus akan darah.

Setelah ketahuan, di sinilah Puti dikutuk menjadi palasik Kuduang

Monra harus memantau adiknya, dengan berpura-pura menjadi pelayan sang adik atas perintah inyiak. Yah, dia menjadi pengkhianat karena bukan malah bertobat, melainkan adiknya nekat menikah dengan Zainal itu. Ia ingat, bagaimana Zainal di siksa ketika Puti meminta 'jatah'-nya sebagai seorang istri pasca mereka menikah.Akan tetapi, Zainal tidak mau memberikannya sehingga membuat Puti murka.

"Kau! Seharusnya, setelah kita menikah kau melayaniku. Aku telah membuka semua bajuku. Tapi kau malah tidak memenuhi keinginanku"

"Saya tidak mencintai kamu Puti" Ujar Zainal. Suara pertengkaran mereka terdengar sampai keluar kamar. Rambut Zainal di jambak dengan begitu kasar, hingga ia terlempar sampai keluar. Semua orang yang menyaksikannya untuk sementara diam saja, terutama Monra yang sedari tadi, tidak bisa menikmati kolak durian yang ia dapat dari Sambadewa.  

"Dasar laki palasek! ( Dasar laki-laki pemalas). Hey, kita ini suami istri!!! Kenapa kau tidak melayaniku?? Hah??"

Zainal mulai berdiri dan mencoba untuk melawan sebisanya.

"Saya tidak akan melakukannya. Saya masih sayang pada Tuhan. Allah"

Puti kesal, di saat seperti ini dia berani-berani menyebut nama Tuhan. 

"Allah melarang kita Puti, bahwa kita harus bersama. Kita berasal dari bangsa yang berbeda. Kalau saya menikah dengan kamu, atau benar-benar berhubungan badan dengan kamu, maka saya akan berdosa"

"Kamu menjengkelkan ya. Cinta itu adalah hak. Sudahlah, kalau kamu menikah denganku, berarti kamu sudah bersekutu denganku, Lupakan Tuhan mu Zainal, Saya akan memberikan kamu harta yang lebih"

"Saya tidak perlu harta Puti. Kamu memaksa saya buat menikah dengan cara membius saya, .lewat sihir sirompak. Kamu bilang kepada semua orang, yang berbuat macam-macam adalah saya ke kamu. Saya begitu menghormati kalian, dengan sopan santun. Saya lestarikan alam sekitar, tapi kamu tidak menghormati saya!!!"

Monra merasa malu dengan adiknya. Beginikah cara dia mendapatkan cinta, dengan menggunakan sihir. 

"Saya mencintai Allah. Saya tidak mau bersekutu dengan kamu. Jangan paksa saya!!!!" 

Puti tidak bisa menahan rasa kesalnya. Terlebih lagi, dia salah target bahwa Zainal adalah manusia yang dekat dengan Tuhan. Puti menyingkirkan itu semua, dan mencoba bersikap lembut agar Zainal tidak mau menceraikannya.

"Baik, kamu jadi imam saya"

"Tidak bisa!!!! Saya, tidak bisa melakukannya!! Saya mau bercerai!!!" Ujar Zainal dengan bersikukuh. Melihat itu, Puti menatap Zainal dengan mengancam.

"Baik, jika kamu tidak mau. Saya akan menghabisi keluarga kamu"

Monra sudah muak mendengarnya.

"CUKUP!!!!!!!! SAYA SUDAH MUAK MELIHAT KAMU!!!!" Monra terpaksa ikut campur.

"EH BARUAK !! JAN IKUIK CAMPUAi  (Eh monyet, jangan ikut campur)"

Puti semakin lama, semakin kurang ajar. Ia menampar Puti sampai terpelanting.

"Dunia Zainal tidak di sini Puti. Kau tidak malu apa hah??!!!! Kalau kau seperti ini, aku akan memulangkan Zainal lewat inyiak"

"Monra!!!!" Puti kesal.

"Saya tetap kakak kamu Puti, walau kamu sekarang jadi palasik. Kamu harus patuh sama saya. Mulai sekarang, kalian bukan suami istri" Ujar Monra. Puti menangis dengan kesal, abangnya menceraikan dia paksa.

"Jangan bang!!!"

___________________________________________________________________________________Monra yang menceraikan mereka berdua.


Komentar