THE FIVE BREAKWATER 11


 Video rekaman kepala kucing yang di pelintir, telah di lihat orang. Bahkan re-uploader juga sangat banyak, dan di tonton sebanyak jutaan kali dan menjadi trending topik. Ada berbagai ragam komentar, yang di berikan oleh para netizen, terkait dengan hal itu. Ada yang mengatakan, itu hanyalah settingan, ada yang mengatakan itu nyata, lantaran yang berkomentar,  Paling parahnya ada yang bilang, bahwa Amerika sedang menggarap film terkait dengan urban legend yang ada di Asia Tenggara. 

Bahkan para  content creator horor membahas ini berulang kali. Mulai datangnya ribuan palasik kuduang di malam hari, sampai dengan kepala kucing tanpa telinga yang harus di pelintir sampai putus tanpa ada rasa belas kasihan. Hingga, gedung dewan perwakilan juga sedang membahas tentang hal ini  yang terjadi secara berturut-turut.

Beberapa kru TV yang melihatnya secara langsung, sampai kru berita untuk media cetak membicarakan pengalaman mereka,  dengan kejadian aneh yang terjadi selama 2 hari terakhir, serta menjadi trending topik di berbagai media masa, hingga menimbulkan perdebatan sengit adalah yang pernah mengalami kejadian astral, versus dengan orang yang terlalu terpaku pada sesuatu hal yang berbau ilmiah. Mereka-mereka yang mengalami itu sampai melibatkan ahli psikologi, bahwasannya apa yang mereka lihat mungkin itu adalah efek dari mandela effect. Serasa ada, tapi aslinya tidak ada. 

"Tapi aden yo bana nampak di ang. Rumah den nan di Gajah ciek, tu banyak darah baserak patang ko mah. Yang paling mambuek den takajuik ndak aa, pagi-pagi urang-urang kalebuik sadonyo mambarasiahan rumah. Ah, saminik sasudah patuik ee ndak a, harus nyo ado patugas kebersihan dari dinas, tapi hari itu ndak ado do. ( Tapi aku benar-benar melihat. Rumah ku yang berada di Gajah satu, banyak darah yang berceceran kemarin. Yang paling membuat saya terkejut, pagi-pagi orang sudah ribut membersihkan rumah. Semenit sesudahnya, seharusnya harus ada petugas kebersihan dari Dinas. Tapi hari itu tidak ada) Bersih semuanya, licin, seperti sedia kala."

"Tu kecek-ang kain urang kanai lo ( Tapi kata anda, kain orang kena juga)"

"Ya kena juga. Tapi, bersih seperti sedia kala, hanya waktu sekejap. Saya tidak bohong, saya serius"
 
Ujar seorang lelaki yang berusaha membuat teman-temannya percaya dengan apa yang dia alami. Memang, di sekitar area simpang Labor, sampai tempat jalan start angkot menuju Pasaraya, memang di landa seperti pasca hujan darah. 

"Aden sangko ndak aa, aden tajebak dalam drama korea mah. Tapi iko nyato, nampak di den ( Aku kira, aku terjebak dalam drama Korea. Tapi ini nyata, terlihat sama saya)"

"Saya percaya. Masalahnya, puncak awalnya pada saat Palasik Kuduang itu datang. Di bulan purnama lagi. Tapi, kalian ingat gak? Waktu acara kemarin, ada pria yang ngusir dan membuka gerbang dunia lain untuk mengusir Palasik Kuduang itu. Ingat gak? Yang kemarin, cuman pakai ranting kayu doang"

Mereka berkumpul dalam satu meja sambil mengingatnya. Di saat mereka mencoba mengingatya, Intan dan Aul kemudian datang. Ia melihat teman-temannya seperti layaknya orang berfikir. 

"Oh ia, saya ingat! Dia kemarin, cuman pakai ranting kayu doang" Ujar salah seorang cewek yang tiba-tiba tersentak.

"Ia, saya ingat. Cowok itu bukannya pemilik hotel ya? Yang ganteng, brewok dimana dia ditunjuk mengatur konsumsi. Ia, aneh banget ya. Masa ngusir palasik kuduang cuman pakai ranting kayu doang?" Mereka mulai berfikir dan menganalisa apa yang terjadi pada hari itu. Mendengar itu, langkah Aul mendadak terhenti. Pembicaraan mereka, sepertinya tampak menarik. 

"Biasanya, yang buka gerbang dunia lain dengan ranting kayu, cuman Inyiak balangtigo."

"Inyiak balangtigo? Bukannya senjata andalannya kerambit ya? Yang model kuku harimau"

"Ia, tapi Inyiak balangtigo menggunakan ranting kayu, memulangkan orang-orang yang sengaja di bawa ke wilayah Bunian"

Aul ingin nimbrung, tapi pembicaraan mereka sepertinya sudah terlalu jauh. Tiba-tiba ada orang yang tampak peduli dengan kehadiran Aul.

"Aul!?" Panggil salah satu mereka.

"Ah, kalian tanyalah sama Aul, dan juga Intan kemarin ada di sana. Sini kalian berdua."

Mereka akhirnya juga diajak ke dalam kelompok itu.

"Kemarin di jalan Parkit banyak darahkan?" Tanya seorang pria gendut berkacamata untuk memastikan bahwa apa yang dia alami itu benar.

"Ia, saya punya fotonya. Bahkan saya sudah upload di media sosial saya" Ujar Aul jujur.

"Jadi memang bersih dalam sekejap begitu Aul?"

"Ia begitulah, kalau gak percaya tanya aja sama Intan"

"Betul. Harusnya, kalau darah berceceran seperti itu, paling bentar seminggu dua mingguan paling lamalah. Tapi emang, bersih" Ujar Intan dengan sedetail-detailnya.

"Kan, ndak picayo (Kan, gak percaya)"

"Tapi saya dengar, bahwa yang membersihkannya adalah Inyiak balangtigo. Saya dengar, dari ibu-ibu penjual sayur"

"Serius??"

Mereka kemudian berfikir, sebenarnya motive dari palasik kuduang itu apa sebenarnya?

"Sebenarnya, motive-nya apa ya? Sampai bikin rakyat sekarang gak bisa tidur. Bahkan acara yang patutnya spektakuler, jadi batal. Hancur, sehancur-hancurnya"

"Mungkin ada motive lain kali."
___________________________________________________________________________________

Komentar