THE FIVE BREAKWATER 9

Sambadewa mencari informasi ini bersama-sama dengan Magek Jobang, mengenai siapa Aulia Dihelga Chaniago. Suku yang amat terkenal dengan kemampuan mereka yang pandai bicara. Tidak semua, tapi rata-rata orang Chaniago pasti mereka pandai mengutarakan pendapat, apalagi berpolitik. Dilihat dari data yang di dapat Aulia merupakan mantan putri Ciuniang perwakilan dari Sumatera Barat tahun 2018. Wajahnya sangat mirip dengan Zainal. Informasi ini tidak boleh di ketahui oleh Puti Salati. Di mana ia bersumpah, bahwasannya kalau sempat ia bertemu dengan salah satu anggota dari keluarga Zainal, ia akan membunuhnya. Sebab, persetujuan keluarga membuat cintanya akan terhalangi.

Magek menatapnya dengan serius. Sebab, ia bersumpah pada Zainal bahwa ia akan melindungi keluarganya dari marah bahaya yang akan menimpanya. Iblis jahat macam Puti Salati memang harus di habis, meskipun sangat susah rasanya.

Sambadewa juga cemas jika sampai Puti Salati tahu keberadaan Aulia, maka Zainal tidak akan bisa bertemu dengan saudaranya kembali.

"Inyiak, dia adalah salah satu keluarga Zainal yang tersisa. Menurut beberapa sumber, bahwasaanya keluarganya sudah tidak ada kecuali Aulia ini. Menurut informasi yang saya dapatkan, bahwasannya kedua orangtuanya sudah berapa kali mencoba menemukan Zainal. Akan tetapi, hasilnya gagal. Bahkan sampai mereka tiada" 

Mendengar itu, Magek Jobang tambah kaget, Jadi kedua orangtua Zainal sudah tidak ada. Magek tidak bisa berkata apa-apa ketika ia mendengar sebuah kenyataan, bahwasannya hanya Aulia ini keluarga yang tersisa. Magek merasa bersalah, lantaran ia menyembunyikan anak mereka terlalu lama. Akan tetapi ia tidak punya rencana lain. Jika ia memberitahukannya, maka Puti akan membunuh semua keluarga Zainal secara utuh.

'Saya merasa berdosa Samba. Gara-gara saya, tidak punya ayah dan ibu. Pasti Aulia merasa sendirian setelah kepergian semua anggota keluargannya. Bagaimanapun, saya harus bertemu dengan Aulia segera."

Sambadewa juga menanggapi masalah ini dengan serius. Ini jauh lebih keji, ketimbang abangnya yang hanya menikahi manusia, tapi tidak sampai membunuh keluarganya. Sebenarnya, ujung-ujungnya juga  sama. Bagaimanapun, memisahkan mereka dari keluarganya adalah perbuatan yang jahat daripada menyiksa manusia secara langsung. Waktu itu, Sambadewa memperingatkan rajo Kirai yang melakukan hal yang sama.

"Uda, kalau uda takah ko, samo se uda mamisahan inyo jo keluarganyo. Pikia lah dek uda, kalau awak di pisahan jo keluarga awak baa? (Abang, kalau seperti ini sama saja abang memisahkan dia dengan keluarganya. Pikirkan saja, kalau kita di dipisahkan dari keluarga kita bagaimana?)"

"Diam kau! Banyak kecek kau( Diam kau?! Banyak omong)" Ucap Rajo Kirai dengan begitu marahnya. Begitulah ketika makhluk sudah di kendalikan oleh cinta. Hilang akal sehat yang mungkin sakitnya bisa menyeberang batas.

"Apakah saya harus menjadi karyawan baru di sana? Saya juga punya pengalaman kerja dulu tahun 2010, sebagai penyiar radio. Begini-begini, saya juga pernah berbau dengan manusia untuk mencoba pengalaman baru. Saya punya pengalaman yang lengkap, di bidang media masa. Anda mau saya bekerja kembali di sana?"

"Kerja? Di bidang jurnalis?"

"Orang menyebut nama saya adalah Rihanna. Bukan Sambadewa"

Magek tidak menyangka, wanita pujaannya adalah seorang jurnalis dulunya. Sekarang berhenti, dan malah menyibukan diri dengan dunianya.

"Ide yang bagus"
___________________________________________________________________________________

Aulia sedang membuat sebuah artikel tentang palasik kuduang ini. Kehadiran mereka bagaikan zombi yang menyerang sembari menyebarkan virus. Ia mencatatnya dengan menggunakan sebuah pola agar terstruktur dan rapi. Jadi, dia tidak asal-asalan dalam membuat sebuah wacana berita. Aulia sendirian di dalam rumah itu. Abang kandungnya menghilang entah kemana. Sementara, ayah dan ibunya sudah tidak ada lagi lantaran dia sering di teror oleh sosok yang di sinyalir bernama hantu suluah

Entah siapa yang memberikan ilmu hitam, perasaan orangtuanya adalah orang yang baik, dan tidak mungkin mereka adalah orang yang jahat. Sebenarnya, ia menangis karena keluarganya serasa di renggut oleh makhluk kepala terbang yang tidak punya otak itu.

"Sempat aku dapat kepalanya, bakal aku rendam dalam air yang penuh dengan bawang putih!" Ujar aulia dengan memukul meja. Ia benci dengan makhluk itu dengan amarah yang harus di tahan terlebih dahulu. Ia ingat, saat sang ibu di teror pada sedang solat. Ibunya pada saat itu menangis, meminta agar ada salah satu penjaga yang dapat menjaga anak mereka berdua dari teror mistis palasik kuduang. Namun, sehabis itu ibunya menanggalkan telekung dan mulai pergi keluar sebentar. Awalnya dicegah oleh Aulia, karena takut sang ibu mengalami hal yang sama.

TAHUN 2014:

"Mak, jan kalua mak. Bahayo beko mak"

"Amak nio ka surau Aulia. Amak nio pai basobok jo Ustaik ( Ibu mau ke surau aulia. Ibu mau ketemu sama pak ustad"

"Tapi jangan sekarang bu. Udah malam. Apalagi sekarang keluarga kita posisinya udah gak aman bu" Ujar Aulia yang memohon.

"Amak mau keluar sekaligus bertanya siapa yang jagain abang kamu. Kalau belum ketemu sekarang, setidaknya abang kamu aman"

"Tapi jan kini mak. Ari alah malam, dangaan kecek Aul ko ha mak. Amak beko di apoan dek antu suluah tu beko.(  Tapi jangan sekarang mak, hari udah malam. Dengarkan kata Aul ini mak. Amak di apa-apain sama hantu suluh mak)" Ujar Aul menangis sambil memohon kepada ibunya, supaya ia tidak pergi. Tapi sang ibu keras kepala. Pada hari itu, Aul menangis karena ia merasakan ada sesuatu hal yang buruk menimpa ibunya. Ibunya tetap pergi pada hari itu, karena saking putus asanya. Sang ibu kemudian keluar dari rumah dengan jalan yang begitu cepat. Sehingga ia terpaksa mengikutinya dari belakang. 

Ia tahu, sang ibu berupaya untuk mencari tahu tentang keberadaan bang Zainal. Akan tetapi, ibunya ini karengkang atau istilah lainnya adalah bebal, dan tidak mau mendengar saran orang lain. Ibunya putus asa, pikirannya hanya tertuju pada anak laki-lakinya yang kini entah dimana.

"Amak, baliak lah pulang mak oi (Mak, balik pulang mak..Oh mak!)"

"Nggak bisa Aul, mak harus ketemu sama pak ustad. Amak harus tau dimana bang Zainal?"

Malam semakin mencekam, kicauan burung hantu mulai sayup-sayup terdengar. Suara kucing ditengah-tengah semak, sebab di samping kiri-kanan adalah palak kosong, dan sang ibu hanya mengandalkan sinar bulan purnama, jalan terus tanpa menghiraukan anak perempuannya. Karena sibuk bertengkar, sang ibu jalan terus sampai pada akhirnya dia di hadang oleh obor terbang yang menghadang sang ibu. Itulah hantu suluah, hantu yang di kirim untuk mengirimkan ilmu hitam. Sang ibu terbakar sampai sekujur tubuh. Aul kaget dan segera lari mendekati sang ibu.

"AMMAAAAKKKKKKKKKKKKKKKKKKK!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

Red back:

Aul menangis mengingat kejadian itu. Ia benar-benar merasa kesepian, lantaran abangnya menghilang entah kemana. Kini, dia harus berjuang sendirian mencari jejak, dimana abangnya berada

"Ya Allah, saya harap ada yang menjaga abang saya. Siapapun itu, tunjukan saya siapa yang berhasil menyembunyikan abang saya, di tempat yang aman."



Komentar