Siapa itu?

 

9. siapa itu?



Kejadian hari ini memang menggemparkan. Siapa kepala sekolah baru yang akan hadir ditengah-tengah mereka? Apakah bakal betah seperti biasa? Berbagai respon datang kepada setiap anak. Hikaru mengejutkan semua orang, bahkan ia sendiri saja juga ikut terkejut akan hal ini

Ini adalah resiko, semua kelas bagaikan pasar pagi yang siap menampung pembeli barang yang mereka tawarkan, tapi ini bukan pasar atau swalayan.Jika ada kepala sekolah baru, artinya bakal ada yang akan menjadi santapan Lidya dan kawan-kawan untuk selanjutnya. Mereka itu ibaratnya penguasa permanen yang mencoba menjadi Takiya Genji dalam versi area makropada.

Tunggu saja besok siapa yang akan hadir ke halaman sekolah mereka, tak perlu mereka mati penasaran. Sinaro diam-diam cemas akan hal ini, dia mengobrak-abrik tasnya karena ia ingin menangkan diri dengan membaca sesuatu. Setelah di periksa ternyata dia membawa komik RE;On ia sadari. Ia mengeluarknnya, demi menghindari wawancara dadakan yang akan diadakan oleh Lidya.

Berurusan dengan Lidya, bakal seperti episode dalam sinetron yang sampai kapanpun bakal ada season berikutnya. Untuk hari ini lelaki berambut macam hiasan coklat itu diam sejenak. Dia tidak boleh mencari ribut. Ini dalam kelas, kejadian tadi siang sudah membuatnya tampak seperti orang bodoh. Sebab Lidya disetarakan dengan Pat Kay.

Attila dan Qiran menyaksikan gerak-gerik Lidya yang kesal akibat kejadian dikantin. Raut wajahnya telah terbaca.

Jam belajar sudah selesai, seharian penuh mereka tidak diajarkan oleh guru. Attila, Qiran dan Sinaro keluar bersama-sama. Mereka membicarakan banyak hal sambil berjalan menuju gerbang depan. Diam-diam Sandra merasakan cemburu yang amat hebat, tapi ia sadar diri secara seketika lantaran apa yang dia lakukan selama ini.

Dia memperhatikan tangannya yang sukar menampar orang lain. Dalam hati, jangan sekarang Sandra. Mungkin di lain hari.

Lidya menghampiri Sandra, gadis pujaannya itu. Ia ingat bahwa ia akan berkencan ke department store sekarang juga. Tapi sebelum itu Lidya membawa Sandra ke suatu tempat, yaitu tongkrongan gabungan. Sandra menolak, lantaran ia harus pulang cepat.

Tak masalah, asal Sandra tak boleh jalan dengan lelaki lain. Sementara itu, ketika ke tiga orang itu sedang pulang bersama, mobil Avanza hitam berdiri mengklakson mereka. Langkah mereka bertiga terhenti, dan kaca mobilnya terbuka dengan otomatis.

“Mau ibu antarin pulang?” Ternyata Hikaru mau mengajak Attila dan kawan-kawan pulang bersama.

“Boleh-boleh” Ujar mereka dengan senang hati. Sinaro duduk dekat supir, sementara Attila dan Kiran duduk di bangku belakang.

“Ibu mau kemana?”

“Ibu mau ngajak kalian jenguk Bagas”

“Boleh-boleh. Saya juga mau jenguk dia juga”

“Emang Bagasi belum sadar juga bu”

“Belum. Dia masih koma”

Bagas itu adalah temannya Sinaro. Dia sampai lupa kalau temannya sedang koma dirumah sakit. Teman macam apa dia ini. Dia mengeluarkan buku agendanya serta pena. Dia mencatat besok sepulang sekolah, dia harus menjenguk Bagas. Untung saja guru bergaya seperti anak cosplayer ini mengajak dia pulang bersama. Sinaro terlalu sibuk memikirkan Maria yang masih menari indah di dalam ingatannya.

“Aku curiga deh, Lidya itu terlalu bar-bar sekali mencupang leher Sandra. Itu tunangan abang bukan?” Tanya Qiran memastikan. Sinaro diam saja ketika ditanya demikian. Wajahnya berubah masam seakan ia tidak suka ditanya hal-hal yang berbau Sandra. Ia tidak suka dengan gadis itu. Ia tidak ada bedanya dengan kawan-kawannya yang berperangai macam binatang ternak. Suka menyiksa dan mematuk orang lain dengan tamparan.

Melihat raut wajah Sinaro yang berubah, Qiran langsung mengerti dan segera meminta maaf.

“Maaf Sinaro, kalau kamu marah ditanya beginian”

“Nggak apa-apa kok”

Daichi do o ozorawa, kaze dakareda noda ro owo,

Sekai wa, Zankokude,sare do utsukushii

Ishii wo nageru monoto

Nani rareru mononiwa.

Yoigi korerarenu saku ga aru.

Sebuah lagu mengudara di tengah jalan raya begitu besarnya. Yang kalau di artinya seperti ini mengapa bumi juga lagi? Terpisah jarak yang amat jauh. Walau dunia terasa keji, tetap indahlah bagiku. Bagi ia yang menyakiti, dan bagi yang ia sakiti, terdapat batas yang tak dapat ia lalui. Ini adalah original sountrack di mana anime-nya, membuat hancur hati para wanita. Hajime Isayama adalah penerus William Sharkspare dalam versi psikopat kata orang. Bercerita seorang anak yang terpaksa memakai serum titan, demi menyelesaikan misi yaitu membebaskan orang-orang yang terkurung dalam sebuah dinding. Apalagi judulnya Attack On Titan. Ceritanya rumit di awali dengan perseteruan politik yang dilakukan oleh raja Karl Fritz, dengan menumbalkan istrinya sendiri Ymir Fritz yang sebenarnya sangat mencintai Karl. Melakukan apa saja demi kekasihnya itu. Namun, Karl tidak pernah mencintai Ymir, bahkan pasca kematian Ymir, anak-anak mereka Rose dan 2 orang saudaranya terpaksa menjadi kanibal, demi mewarisi kekuatan titan. Jadi Titan itu memiliki 9 kekuatan yang menggambarkan perasaan Ymir Fritz sebenarnya.

Kemudian mereka bertemu lagi dalam wujud yang berbeda. Mungkin Mikasa adalah reinkarnasi Ymir Fritz dan Eren adalah reinkarnasi dari Karl Fritz, sehingga Eren harus berakhir dengan tragis.

“Kenapa Eren harus mati di tangan Mikasa?” Tanya Attila dengan tatapan yang mengarah salah satu bangunan lewat kaca mobil.

“Padahal dengan membunuh Zeke saja itu sudah cukup. Zeke adalah penghianat ulung dalam ceritanya. Harusnya Eren bahagia. Nyebelin banget!” Ujar Attila kesal yang menuangkan kekesalannya terhadap ending dari Shinkegi No Kyujin.

“Ya aku juga kesal. Bayangin aku udah bikin fan art Mikasa sama Eren menikah. Eh, tau-taunya bad ending” Ujar Qiran dengan nada sedikit kecewa.

“Ibu juga nonton Aot, menangis pas baca akhir ceritanya. Berminggu-minggu ibu meratapi kematian Eren, kenapa harus berakhir dengan seperti ini” Ujar bu Hikaru. Ternyata kepala sekolah sementarannya juga wibu. Sinaro hanya menyimak dengan wajah datarnya mendengar synopsis anime yang mereka tonton dalam mobil, dari orang-orang yang menontonnya. Pembicaraan itu membuat mereka tanpa sadar menghantarkan mereka sampai tujuan.

Sampailah mereka di rumah sakit. Hikaru menyuruh mereka turun duluan. Mereka bertiga menurutinya.

Mereka berjalan ke depan sebanyak 10 langkah. Seketika, salah satu di antara mereka mendengar orang sedang menelvon. Qiran menoleh ke kanan. Tampak seorang polisi yang rambutnya panjang miri dengan potongan shaggy tapi di ikat. Orang itu memakai seragam polisi beserta topinya. Orang itu membius pandangan Qiran yang menurutnya dia sangat tampan. Senyumnya menawan meski ada bulu-bulu yang menghiasi wajahnya.

Ikemen!!!!! ( Ganteng banget) Puji Qiran dari kejauhan seperti episode Sarada mencari Sasuke. Dimana ada Cho-cho anaknya Cho-Ji yang terkesima melihat ketampanan Sasuke. Qiran memasang wajah dengan tampang memuja.

“Siapa sih yang kamu puji ikemen?” Tanya Attila bingung. Qiran menunjuk polisi yang asik menelvon. Ia melihat wajahnya secara saksama. Sepertinya wajahnya rasanya tidak asing dimata Attila. Sinaro menghampiri kedua gadis itu, ia penasaran apa yang mereka lihat. Ternyata dia melihat seorang pria berambut emo menelvon dengan nada yang sangat serius. Ia memperhatikan Qiran dengan tampan memuja. Anehnya, pria itu adalah seorang polisi berpangkat bintang lima. Dia memang seperti karakter anime sungguhan. Mengoceh tanpa henti. Attila mendekati orang itu. Ia mencoba mengingatnya. Ia kemudian tersadar, bahwa pria itu adalah orang yang mengantarkannya pulang.

“Wah, itu” Ujar Attila menyadarinya. Saat ia ingin menyapa, tiba-tiba ibu Hikaru memanggil mereka. Mau tak mau, Attila menghentikan keinginannya untuk menyapa orang itu. Lantaran sang guru sudah memanggilnya.

Mereka mengikuti guru mereka melewati koridor rumah sakit. Dilihat-lihat banyak sekali polisi yang turun tangan.

Sepanjang perjalanan, Qiran masih terbayang akan rupa wajah tampan dari polisi yang kini telah membuatnya macam orang tersakau, habis meminum pil ekstasi. Bagaimana bisa karakter komik bisa hidup di muka bumi? Sementara Attila bergumam dalam hati.

“Sepertinya kamu kenal dengan polisi tadi?” Tanya Sinaro.

“Ia sedikit kenal”

“Sudah aku duga”

Mereka terus mengikuti ibu Hikaru yang tiba-tiba langkahnya terhenti pada suatu ruangan. Polisi sudah mulai ramai mendekati Bagas yang masih belum bangun juga. Di lihatnya, mereka bertiga turut prihatin terutama Sinaro. Keadaannya parah, perutnya sedikit membengkat, terlihat infusnya membutuhkan banyak darah, dan perut Bagas dalam kondisi seperti orang yang busung lapar. Sang ibu berdoa dalam tangisnya, berharap Bagas bisa pulih seperti sediakala. Ia termenung sambil memikirkan bagaimana keadaan keluarga mendiang Maria? Setidaknya, mungkin ada harapan Bagas bisa kembali? Sinaro seharusnya mengunjungi keluarga Maria dan memberikannya seikat mawar merah untuk melepas rindu kepada anak mereka. Sinaro tak bisa berkata apa-apa.

Bu Hikaru datang menyapa ibunya Bagas sekaligus bercengkrama. Ia keluar dari ruangan itu, setelahnya ia menyandarkan diri dan jongkok  dalam keadaan menunduk. Pergerakan Sinaro menyita pandangan Attila. Kalau dia sudah galau seperti ini pasti dia akan kembali mengingat sosok Maria.

Attila juga melihat kejadian itu, betapa histerisnya ibu kandung Maria.

Ibunya menangis tersedu-sedu sambil mengguncang-guncang tubuh anak perempuannya yang sudah tiada. Attila yang menyaksikannya, merasakan ada sebila pisah yang menggores bagian dadanya. Dia menyebut nama Attila macam orang yang sudah kehilangan akal. Bagaimana tidak gila, ibunya masih tidak percaya bahwa Maria telah tiada dalam kondisi seperti itu.

“Maria!!!!!”

“Maria!!!!!! Nak, bangun nak. Ini mama, kenapa kamu bernasib seperti ini. Seharusnya mama saja yang begini jangan kamu”

Attila juga ikut menangis akan apa yang dia lihat.

“Maria!!!!!!!!!! Maria!!!!!!!” Mulutnya tak henti menyebut nama gadis cantik yang sudah terbujur kaku.

Ia berharap Bagas bisa sadar dari komanya.

Sarlata di suruh pulang terlebih dahulu oleh pihak kepolisian . Tapi sebelum itu ia harus mengunjungi seorang anak yang bernama Bagas. Dia harus menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi, maka dari itu ia meminta pak Budi untuk mencari personel buat menjaga Bagas dari sesuatu hal yang tidak di inginkan. Misalnya seperti kematian Maria yang waktu itu belum terungkap siapa pelakunya. Siapa itu? Siapa pelakunya? Selesai pembicaraan di telvon, ia kemudian harus menyusun cara selanjutnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar