Coco ( Ayah! Aku menantimu, meskipun kulitku keriput)

 


AYAH, AKU MENUNGGUMU SAMPAI KULITKU MENGKRIPUT!!

Tahun 2017, ketika Disney masih sehat wal'afiat, mereka masih memproduksi animasi yang layak ditonton anak-anak. Ada banyak film animasi kala itu seperti frozen 2, Big Hero 6, dan masih banyak lagi. Namun semenjak Disney menyelipkan agenda yang dipaksakan, pada akhirnya kualitas filmnya menjadi hancur. Bahkan versi Life Action, yang berhasil hanyalah cinderella. Yang dimana pemeran nenek sihirnya adalah, aktris favorite gue, yang bernama helena Bonham Carter, yang pernah menjadi Bellatrix Lestranger. Gue pengen banhas mengapa Disney semakin menurun, namun gue harus research terlebih dahulu, dalam menanggapi betapa jeleknya Disney. Gue akan bahas itu, postingan tersendiri.

Kali ini, gue akan bahas mengenai film Coco ditahun 2017. 

Bercerita tentang Miquel, yang lahir di Santa Cecilia. Seorang bocah laki-laki yang bermimpi menjadi seorang musisi, seperti kakek moyangnya bernama De La Cruiz yang namanya begitu melegenda disana. Miquel sangat menyukai musik, bahkan dia ingin seperti kakeknya, yang dulu adalah seorang musisi, yang dimana karyanya yang amat terkenal dan menjadi kiblat bagi para seniman disana yang berjudul remember Me.

Namun sayangnya, Miguel tak bisa mewujudkan cita-citanya itu, lantaran keluarganya sangat membenci musik. Ada alasan mengapa mereka demikian. Dulu, nenek buyutnya Miquel bernama Imelda, ditinggal oleh suaminya dalam rangka acara musik. Namun hal itu ditentang keras, bahkan sang suami tidak pernah kembali pada keluarga mereka. Hal itu membuat Imelda membenci musik dan membuat berbagai macam usaha, untuk menyatukan semua keluarganya. Akhirnya, ia membuat pabrik sepatu, yang dimana karyawannya adalah anggota keluarganya sendiri. Jadi bisnisnya ini, sifatnya turun temurun.

Jadi Imelda trauma terhadap musik. 

Balik ke masa depan, Miquel bekerja sebagai penyemir sepatu. Dan itu setiap hari ia lakukan disebuah pasar (kalau di sini, namanya Plaza). Nah, Miquel melakukan aktivitasnya. Hingga ia bertemu dengan kelompok musik salah satu anggota Mariachi, yang sedang duduk hampir dekat dengan area  pemakaman. Awalnya sang Mariachi, tidak ingin mendengar cerita Miquel. Namun Miquel ingin meluapkan perasaannya, yang akhirnya sang Mariachi mengerti. Ia memberikan nasehat serta semangat dalam memilih jalannya. Bahkan ia memberikan kesempatan pada Miquel, untuk mencoba bermain gitar. Ketika Miquel hendak memainkan gitar, ketahuan oleh Abelita Elena, atau nenek Elena, yang mengikuti tradisi keluarganya. 

Bahkan Elena menuding, kalau anggota mariachi tersebut telah mempengaruhi cucunya. Pada akhirnya Miquel dibawa ke toko sepatu, dan dia ditegur oleh pihak keluarganya, dan itu membuat ia harus mengurungkan niatnya menjadi seorang musisi.

Ke esokan harinya, Miquel mengikuti tradisi, dimana ia harus memperingati kematian anggota keluarganya terdahulu, dan foto paling teratas adalah foto mama Imelda, yang dimana foto disebelahnya, ada foto seorang pria yang menjadi misteri, sebab kepalanya terpotong. Miguel agak malas mengikuti tradisi ini. Namun apa dikata, ia harus mengikuti keinginan mama Elena, yang menjadi kepala keluarga tetap.  Ofrenda adalah kuil kecil, yang berisi untuk mendoakan orang-orang yang sudah lama mati.

Lalu kemudian, Miquel kembali dalam bilik kamarnya, dan memainkan gitar yang ia buat sendiri, dimana ada ukiran yang persis mirip dengan gitar De La Cruiz. Dia membuat Ofrenda tersendiri, untuk memperingati kematian De La Cruiz.  Menonton film-filmnya, meskipun De La Cruize sudah meninggal dia tetap menjadikan dia sebagai panutan.

Suatu ketika ke esokan harinya, ada hari dimana orang memperingati hari kematian keluarga mereka. Dan itu tak hanya dirayakan oleh keluarga Rivera. Tapi juga bagi masyarakat sekitar dia de La Muertoz. Nah, Miquel disini bikin ulah karena awalnya, dia membawa Dante anjing jalanan, diam-diam dan menyembunyikan gitarnya. Foto bagian atas terjatuh, hingga ia mengambil foto tersebut untuk mengungkap sebuah misteri dalam foto itu. Hal itu, membuat Elana marah, dan menghancurkan gitarnya Miquel. Miquel kehilangan arah, dan meminjam gitar-gitar orang sekitar.  Namun ia tak dapat pinjaman. Hingga akhirnya, ia mencuri dari kuil pemakaman De La Cruize, dan akhirnya dia hampir ditangkap polisi, lantaran mencuri harta berharga seorang seniman terkenal.

Dari gitar itu, Miquel terjebak dalam dunia orang-orang yang telah mati. Dia disini bertemu dengan keluarganya. Seperti Tia Rosita, Papa Hulio, Tia Victoria, dan lain-lainnya. Nah, diantara mereka ada yang tak bisa memasuki arena Bievenndos yang dimana itu adalah arena orang-orang mati.  Yang bermasalah itu adalah mama Imelda. Yang ribut, lantaran wajahnya tidak terdeteksi oleh komputer scan, di mana foto Imelda tak terlacak di Ofrenda.  Di sana, ia melihat seseorang yang menyamar, agar bisa masuk ke Bievenndos.

(Ada yang kaya begitu ya). Miguel mau tak mau mengikuti arwah keluarganya. Di sana, semua arwah diproses bagi wajahnya tak terlacak dalam foto ofrenda.  Nama tempat itu adalah Bureau Of Family Grievance, Mama Imelda untuk pertama kalinya menghadapi masalah besar disana.. Sebab keluarganya, selalu memajang fotonya di Ofrenda. Setelah diproses, Miquel datang, serta menunjukan foto tersebut pada petugas yang ada disana. Ia marah pada cicitnya, yang pada akhirnya tugas itu dapat diselesaikan, dengan bersumpah diatas kelopak bunga untuk kembali ke dunia manusia. Dengan catatan, untuk memberikan restu terhadap apa yang diinginkan Miguel. Tapi Imelda, enggan melakukannya. Bahkan memaksa Miquel untuk tidak bermain musik lagi.

Akhirnya Miquel, kembali ke dunia manusia namun cuman sebentar, saat dia kembali mengambil gitar De La Cruize. Dia melanggar janjinya, hingga akhirnya dia kabur dari tempat itu. Ia kabur bersama Dante, anjing jalanan yang mengikutinya dan ia tak sengaja ia memasuki sebuah ruangan yang didalamnya terdapat arwah seorang pria, yang diproses oleh seorang polisi.

Setelah pria itu diproses, ia mengikutinya dan ia menyapa pria itu dan alangkah kagetnya, kalau pria itu melihat seorang anak yang masih hidup. Ia mengajak anak itu bersembunyi, dan ia mereka memulai petualang mereka dari sini. Pria itu bernama Hector.  Disinilah, banyak kejadian-kejadian aneh, selama Miquel berpetualang dalam dunia kematian. Mulai dikejar oleh polisi, dicari Mama Imelda, bahkan berdendang didunia kematian.

Kebingungan De La Cruiz kalau Miquel adalah cucunya. Hingga akhirnya dia mengetahui, kalau Hecto adalah pencipta dari lagu Remember Me, untuk anaknya yang tak lain adalah Coco yang tak lain, adalah neneknya Miquel.

Kematian Hector karena Ambisi tak Masuk Akal De La Cruize.

Sebenarnya, dalam kejadian hector hendak pulang untuk berkumpul dengan keluarganya. Namun De La Cruize melarang, dan pada akhirnya terjadilah pembunuhan. Hal itu ia ungkapkan dalam dunia kematian, saat ia berjumpa dengan Imelda. Imelda yang mendengar tak menyangka akan hal tersebut. Dari sana, ia mulai bekerja sama mengambil foto Hector, yang disembunyikan oleh De La Cruize. Hal ini membuat De Cruize murka, dan mengejar keluarga Hector. 

Dalam konser didunia kematian De La Cruize, Imelda terjebak dalam konser yang diadakan oleh pria tersebut. Akhirnya, kejahatan De La Cruisze disaksikan semua orang, yang ia kembali musnah sama seperti ketika ia didunia, yaitu meninggal tertimpa lonceng besar.

Sayangnya, Miquel tak berhasil membawa foto Hector ke dunia nyata, lantara ia terjatuh dari gedung. Dan membuat Miquel dengan tergesa-gesa untuk mengunjungi neneknya Coco, yang tak berdaya dalam kesedihan panjangnya. Miquel meminta Coco untuk ingat dengan Hector, yang menunggu Coco didunia kematian. Dia takut Hector sirna (ceritanya, kalau misalnya pihak keluarga tak lagi mengingatnya, arwah bisa saja musnah dalam sekejap). Ia tak mau hal itu terjadi. Miquel ingin, kelak Mama Coco bisa bertemu dengan ayah kandungnya didunia lain. Ia berusaha sekuat tenaga, untuk membuat mama Miquel ingat.

Bahkan Elena mencoba mencegahnya. Namun, mereka membiarkan Miquel memberikan kesempatan untuk bernyanyi, dan membuat Coco kembali tersenyum. Karena lagu itu adalah kenangan terakhir sebelum ayahnya benar-benar meninggalkan keluarganya(sampai meninggal)

PENDAPAT GUE MENGENAI FILM INI.



Film ini  sountracknya cukup terkenal. Apalagi pada saat scene saat Hector sebelum meninggal, ia menyanyikat lagu untuk anaknya, yang membuat gue nangis.
Ini adalah scene  yang membuat dada gue sangat sesak. Dia menyanyikan lagu untuk anaknya yang pertama kali, sekaligus terakhir kalinya. Nada aslinya penuh dengan penghayatan, hingga akhirnya dia terbunuh oleh ambisi gila De La cruz. Dan paling menyedihkannya, karya Hector diclaim, sebagai hak cipta dari  De La Cruize. Ia mendapat nama, sementara Hector tidak dan ia menjadi miskin di alam baka. 

Detail dari animasi ini adalah grafiknya. Dan terlihat dari mama Coco yang sudah tua. Gue belum pernah menonton animasi, yang menggambarkan kulit keriput sebagus ini. Biasanya ditampilkan dalam rahang rahang yang besar, suara yang serak, dan rambut yang beruban, dan keripun di kening. Coba perhatikan, keriput di dalam animasi ini tampang nyata, seperti benar-benar bukan melihat kartun. Tapi orang yang nyata. Orang yang menjadi animasi ini, sehingga membuat gue berfikir berapa lama mereka membuat teknik seperti ini.

Biasanya simbolis. Nenek-nenek hanya keriput bagian pipi dan kening. Ini semuanya.
Terus gue gak pernah melihat karakter animasi yang pakai lesung pipi, yang detail sekali. Menurut gue dari segi cerita, bagus. Lantaran mereka menyelipkan sedikit tentang urban Legend yaitu Llrona dalam sebuah lagu. Kalau grafik, bagus mampus. Terlebih lagi gue pernah nonton cuplikannya, dunia Bievenndos ini diambil dari dunia nyata, tapi dijadikan animasi. Gue berharap Disney kembali menggarap seperti ini lagi, tanpa mengikuti fandom SJW dari kalangan kaum 7 warna.

Disney semakin rusak karena agenda tersebut.





Komentar