Sunny (Cinta pertama) Review


Film ini, pernah viral pada tahun 2006-2008. Namun tayang perdananya, dibioskop. Tak hanya itu sountrack dari film ini, juga populer pada masanya.

Dibintangi:Bunga Citra Lestari sebagai Alya
Ben Joshua sebagai Sunny
Ricard Kevin sebagai Abi dan beberapa pemain lainnya.

Saat usia 20 tahun, Alya mengalami dilematis yang amat berat. Dia sebentar lagi akan bertunangan dengan pria tampan, yang bekerja sebagai eksekutif muda, yang bernama Abi. Abi begitu mencintai Alya, dan momen pertunangan ini, adalah momen yang amat ia tunggu. Ia menyambut tamu-tamu dengan sumringah. Begitu juga dengan sahabatnya, yang bernama Rena. Disuatu sudut, Alya berpura-pura tersenyum. Ia sangat bahagia tapi, hati kecilnya seakan-akan mencari sesuatu yang amat hilang, dan ia tidak menemukan itu sampai detik ini.

Rena menghampiri Alya, dan dia merasa bahagia kalau Alya akhirnya bertunangan dengan Abi. Tapi Alya ragu. Hal ini membuat Rena heran, dengan sikap Alya. 

Sebelum pertunangan itu, Abi menghampiri Alya, dan memberikan statemen semua hal tentang Alya, ia seakan tahu. Namun tak Alya menepis semua itu, dan membuat Abi heran. Pesta pertunangan digelar dengan sukses. 

Ke esokan harinya setelah pertunangan itu, Abi datang mengunjungi Alya dirumahnya. Ia menanyakan kepada calon mertuanya, dimana Alya. Ia naik ke atas, dan mencarinya dikamar. Ia kemudian masuk, dan mendapati Alya sedang tidur diatas balkon kamarnya. Awalnya ia mengira Alya tidur biasa. Alya mengeluarkan mimisan, hingga ia dibawa ke rumah sakit bersama temannya Rena.

Kondisi Alya, tak sadarkan diri. Pembuluh darahnya pecah. Hingga dia terbaring koma dirumah sakit. Menunggu Alya sadar, Abi membuka buku diary, yang tak sengaja ia bawa. Karena penasaran, ia membacanya. Ia membaca apa yang tertulis disana.

Tersebutlah nama Sunny, disana.

Alya, seorang gadis remaja yang baru saja mendapatkan hadiah ulang tahun, dari sahabatnya Reina. Sebuah buku diary, yang ditujukan karena Alya hobi menulis. 
Dia kala itu menikmati masa remajanya. Apalagi ada seseorang yang mewarnai hidupnya, dan membuatnya betah pergi ke sekolah namanya Sunny.

Abi membaca buku itu meratap sambil melihat kondisi Alya. Alya semakin parah dan kritis. Ia tersenyum, kala membaca buku diary itu.

Ia kemudian membukanya lagi. 

Cerita kembali pada saat Alya berumur 17 tahun. Saat itu, Alya dan Reina sedang melihat pertunjukan basket. Dia melihat seseorang yang membuatnya bersemangat setiap hari. Kharismanya, membuat Alya begitu memujanya. Bahkan seluruh sekolah tahu, kalau dia adalah sosok Sunny yang ia sukai. Dia itu kaya dicengin, sampai Alya malu.

Ke esokan harinya, Alya mendapati Sunny kalau dia sedang baca buku. Alya mendekatinya, bahkan dia penasaran Sunny membaca buku apa. Sunny menjelaskan kalau dia sedang membaca buku novel. Cara menjawab Sunny agak sedikit jutek. Karena dia kesal kalau Alya itu hanya menyampaikan salam lewat teman-temannya. Namun demikian, Alya begitu bersyukur pada hari itu dia bisa berbicara.

Pertemuannya dengan Sunny, ia ceritakan pada Reina sepulang sekolah. Reina tertawa dengan sikap Alya, kala ia mencoba berbicara, tapi jawabannya ketus sekali. Lalu pada saat itu, Reina bertanya pada Alya, apa yang membuat Alya mencintai Sunny begitu dalam?(kalau kata anak zaman sekarang level bucin). Ia menjawab, kalau ia memandang Sunny layaknya gerimis yang menurutnya, pemandangan dicuaca seperti itu sangat indah.

Bahkan Reina memandangnya dengan heran. Juga ia sedikit khawatir. Namun namanya juga jatuh cinta, Alya merasa bahagia. Apalagi ia teringat dengan pertemuannya kala itu pertama kali dengan Sunny, saat ia makan ice cream  bersama Reina, dan ia menempelkannya ke wajah Alya, sehingga Alya kesal dan ia melemparkan ice cream itu pada Reina, tapi tidak kena, dan malah mengenai wajah Sunny.

Ia teringat ia pernah berteduh ditempat yang sama, tepatnya ditoko bunga kala hujan.

Ia tersenyum bahkan mengguting muka Sunny, dan menempelkannya ke wajah Reina, yang saat itu sedang tidur, dan membayangkan ia seakan-akan mencium Sunny beneran.

Diusia Alya yang ke 20, Abi masih menunggunya untuk sadar. Ia selalu berada disamping Alya sepenuh hati. Ia terus membaca buku diary itu, karena penasaran apa yang disimpan Alya darinya selama ini?

Kembali saat Alya berusia 17 tahun. Sunny bermain tanpa henti disaat hujan. Alya dan teman-temannya melihat itu. Dan yang paling khawatir adalah Alya, yang pada saat itu takut Sunny sakit. Teman-temannya menyarankan dia itu mendekati Sunny, seperti memberikannya mantel, payung. Sampai teman-temannya juga ikutan. Tapi hal itu ditanggapi spele sama Sunny, hingga Alya menjadi kesal.

Sejak saat itu, hubungan Alya dan Sunny semakin dekat. Tapi, tidak ada kepastian. Hanya sebagai orang terdekat, namun Alya sangat menikmatinya, meski Sunny menganggapnya sebagai teman, yang bisa diajak curhat. Sebenarnya Alya mulai sedikit murung kala itu, mengingat masa SMA-nya beberapa bulan ini akan berakhir. Sunny memutuskan untuk tidak kuliah di Jakarta, malah pindah ke kota lain. Hal itu membuat Alya sangat sedih. Ia merasa, hal itu membuatnya tak akan pernah menemui Sunny lagi.

Sunny mengajak Alya menikmati sisa waktu di masa SMA mereka, meskipun Alya memendam kesedihannya, karena Sunny yang ia cintai, sebentar lagi akan pergi. Ia ingin mengatakan sesuatu sebelum kesempatan itu berakhir, namun sepertinya Sunny mementingkan masadepan dan menyangkal kehadiran cinta, yang saat itu ingin Alya persembahkan padanya. Jadi Alya memendam perasaan itu.

Tibalah hari kelulusan tiba. Semuanya lulus, dan mereka bersorak gembira. Baju mereka dipenuhi coretan tanda tangan. Sebagai simbol, merekalah yang pernah hadir dalam hidup.

Reina menandatangani baju Alya. Setelah  itu, ia mencari dimana keberadaan Sunny. Dengan wajah sendu, Alya akhirnya bertemu Sunny dan membubuhkan tanda-tangannya di baju Sunny. Dan Sunny juga membubuhkan tanda tangannya, dibaju Alya, tepatnya dikerah baju Alya. Sesempit apapun, selalu ada tempat untuk Sunny.

Pertemuan terakhir pada saat ia melihat Sunny harus pergi, hingga Alya tak bisa menyatakan perasaannya. Padahal Sunny sudah menunggunya.

Setelah ia membaca semua kisah Alya dalam buku itu, Abi memutuskan mencari dimana keberadaan Sunny saat ini. Awalnya Reina tidak memberitahu. Namun akhirnya ia terpaksa melakukannya. Berkat informasi dari Reina, ia mencari dimana keberadaan Sunny saat ini.

Setelah ia mendapatkan informasi itu. Abi berusaha keras demi mencari posisi Sunny berada. Ketika sudah  berjumpa, ia memencet bel rumahnya. Keluarlah seorang wanita, dengan wajah yang amat asing. Lalu munculah seorang pria, berkacamata yang tak lain adalah Sunny diusia 20 tahun. Ia sudah menikah dengan perempuan lain. 

Abi menjelaskan semua apa yang terjadi pada Alya.Hal itu membuat Sunny terpaksa pergi melihat kondisi Alya yang sebenarnya. Sang istri melihat Sunny, sedikit berat. Ia takut, ia akan dikalahkan dengan kenangan. Tapi Sunny meyakinkan kalau ia tak akan dikalahkan dengan kenangan. Sebab itu sudah berlalu.

Sunny berangkat dimana Alya dirawat. Saat sudah sampai, Sunny sedih melihat kondisi Alya tidak berdaya.Gadis yang ceria, selalu tersenyum, terbaring lemah dirumah sakit.

 Ia melihat Reina dan sambutannya, tak bersahabat.  Bahkan ia melihat, Sunny mencium pipi Alya dan itu adalah keinginannya selama ini. Reina sangat terkejut dengan kejadian itu. Reina kesal dengan Sunny yang tak memberikan kepastian untuk Alya.  Hingga Alya seperti ini.

Ia akan disamping Alya, sampai Alya sembuh. Setiap hari Sunny dan Abi bergantian menjaga Alya. Bahkan Reina juga ikut-ikutan menjaganya.  Ayah, ibu Alya, Sunny, Reina berharap Alya kembali ceria. Dan membuka kedua matanya kembali.

Bahkan hal ini membuat istri Sunny cemburu dan menyalahkan Abi, karena berhasil menghancurkan rumah tangganya. Namun Abi memberikan sedikit pengertian, bahwa ia sama hancurnya dengan istrinya Sunny, dimana ia tahu fakta yang sebenarnya, kalau Alya dan Sunny memendam cinta sudah lama. Hal ini membuat istrinya Sunny, merasa bersalah. Seakan seharusnya bukan ia yang bersama Sunny, melainkan Alya.

Kondisi Alya semakin memburuk. Tidak ada perubahan. Sunny berusaha membujuk Alya yang masih koma dirumah sakit. Namun tak ada hasil. Ia pergi dan kunjungi tempat, dimana ia mengajarkan sejarah pada Alya pada saat   SMA. Ia menceritakan apa yang Alya sukai. Seakan ia mengenang tersebut, seakan Alya akan pergi untuk selamanya.   Hal itu tidak bisa diterima oleh Abi.

Namun Sunny sudah berfirasat kalau Alya sebentar lagi akan meninggal. Dan benar saja, sebelum Alya meninggal Sunny memutuskan untuk pergi dan berterimakasih atas cintanya. Dan kemudian ia kembali pada istrinya. Alya dinyatakan meninggal dunia.

Hujan gerimis menyelimuti bumi, menangis kepergian Alya. Abi menyuruh Sunny menyimpan buku diary Alya, karena kisah yang tersimpan hanya tentang mereka berdua. Sunny menatap pusaranya, sambil mengenang kejadian yang sudah terlewati. Ia mencintai Alya, tapi sudah terlambat. Ia buka buku diary Alya. Disana ia melihat ada sejangkai bunga mawar yang sudah layu. Bunga itu, adalah bunga yang pernah diberikan Sunny untuk Alya. 

Pendapat gue:

Dari cinematografi, gue merasa masih kurang. Karena dari pewarnaan ada sebagian berasa kaya film horor. Tapi kalau dari segi alur, bagusnya bukan main.

Bagaimana lo susah melupakan seseorang yang dikatakan cinta pertama lo? Dan itu serasa, lo belum punya kesempatan untuk mengatakan yang sesungguhnya, kalau lu takut kehilangan seseorang yang lo cintai itu.

Bagi gue, sebenarnya Alya itu sudah menunjukan dengan berbagai macam cara. Mulai dari pdkt, saat diluar jam belajar. Sampai kasih payung dikal sunny kehujanan. Selain ketolong sama alur, ketolong sama musik latar, yang menurut gue, gue cukup berhasil hanyut dalam ceritanya.

Untuk peran, Ricard Kevin bagus. Apalagi wajah dia yang sedih, menerima kenyataan kalau Alya tidak mencintainya. Namun Abi dikatagorikan sebagai pria yang sangat sabar. Sehingga, dia melakukan apapun untuk Alya, yang jauh lebih memilih untuk pergi.

Menurut gue, banyak cewek yang tak bisa mengungkapkan persaannya, karena itu dianggap rendah dimata calon pasangannya. Bahkan, ia berusaha untuk apa adanya dan memberikan kode. Dan kode itu terlihat jelas, bagaimana Alya mencoba mengenal Sunny lebih dalam. Seperti mencoba bertanya, bahkan untuk mencoba bercanda, tapi memang bukan dalam film doang cowok yang gak peka. Didunia nyata, cowok memang begitu.

Ketakutan seorang wanita, adalah mengungkapkan perasaan cinta. Kalau misalnya diungkapkan, kebanyakan dijadikan bahan lelucon. Banyak yang menonton ulang film ini, dan merasakan hal yang sama dengan Alya. Beda posisi saja. Ceweknya yang jadi Sunny, dan cowoknya yang diposisi Alya, yang mencari cinta pertamannya sampai meninggal.


Rating, 8/10.


Komentar