Komik romance vs Komik BL


Tulisan gue, bakal menimbulkan pro dan kontra. Tapi gue gak akan mencari sensasi disini, karena sedang menguak sesuatu yang tak masuk akal, yang melanggar kaidah fiksi. Fiksi memang bisa melanggar suatu kenyataan, misalnya genre fantasi dengan berbagai aliran. 

Namun ada yang tak masuk akal bagiku, yang menurutku ini apalah? Oke langsung saja aku bakal mengungkapkan keresahan berdasarkan penelusuran, saat aku menjelajah webtoon, dengan berbagai genre. Salah satunya adalah aliran Josei dan shoujo dan Shounen Ai  dan YAOI.


Shoujo diperuntukan untuk remaja perempuan. Karena Shoujo sendiri artinya anak perempuan. Biasanya komik ini diperuntuntukan untuk perempuan, namun kisahnya itu percintaan yang normal, antara laki-laki dan perempuan. Pertemuannya diawal macam-macam.

Ada yang bad boys jatuh cinta dengan cewek good girl. Ada cowok populer demen sama cewek biasa-biasa saja. Ada cewek populer demen sama cowok biasa. Ada cewek yang demen sama cowok aneh, yang melahirkan kisah cinta yang sangat unik.

Meskipun kisah cintanya unik, namun dia tidak melanggar hal yang tak masuk akal. Menikah dan memiliki anak. Atau misalnya berpisah. Ada mengakhiri hal, dengan sesuatu hal yang bodoh dengan mengatas namakan cinta.
 
Serta tidak jauh dari percintaan yang sewajarnya. Misalnya seperti cobaan cinta dari sebuah perjodohan.  Mulai dari merasakan jatuh cinta sendirian dalam sebuah pernikahan. Cinta tumbuh karena terbiasa, tak bisa jauh dari pasangannya, kecemburuan, dan akhirnya berakhir dengan sebuah pernikahan yang amat bahagia.

Atau misalnya dari sebuah obsesi yang berlebihan
Misalnya seperti komik di atas, kisah cinta antara Mathias dengan Leyla. Yang awalnya si Mathias ini menganggap, kalau Leyla ini hanya wanita yang diadopsi, lalu kemudian tumbuh menjadi wanita cantik, yang tak sengaja berpapasan dengan tokoh utamanya, yaitu Mathias. Dan Mathias menggunakan berbagai macam cara agar bisa mendapatkan Leyla. Dalam novelnya, Leyla ini diperkaos dengan si Mathias, yang berakhir dengan pertanggung jawaban Mathias terhadap Leyla, yang memang dia adalah gadis cantik bak peri hutan.

Kemudian hamil, dan memiliki anak. itu wajar-wajar saja. Bahkan ada yang mendapatkan cinta dimulai dari obsesi kekerasan. Bahkan ada cinta yang tumbuh dari sebuah luka. Berbagai polemik cinta dalam kisah shoujo  dan Josei, itu masih dikatakan normal dan sesuai dengan kenyataan. Polemik kisah cinta yang terdapat dalam sebuah plot dari cerita romance, masih dikatakan dalam batas hal yang wajar.

sumber:  https://id.wikipedia.org/wiki/Blue_Spring_Ride

Selama itu hetero, yah wajar-wajar saja percintaan dimulai dari mana saja. Kalau didunia nyata, bagaimana pertemuan lu sama si dia, yang berakhir dengan jodoh. Walaupun sebagian dari cerita romance  diera sekarang, ada yang berakhir dengan berhubungan badan, yang menyebabkan pro dan kontra dari para pembaca. Baik dalam sebuah komik maupun sebuah novel, masih dikatakan wajar (aku paling gak suka sebenarnya kisah romance yang ujung-ujungnya berhubungan badan, tanpa ada ikatan pernikahan. Yang biasanya, yang tersakiti adalah pihak dari karakter perempuan). Ada kisah cinta yang dimana saling menerima kekurangan masing-masing.

Benci menjadi cinta, yang biasanya kalau cerita seperti ini dibalut dengan bumbu-bumbu komedi. Entah nanti dua karakter diantaranya ada yang kejedot bareng, atau misalnya bencinya setengah mampus tapi salah satunya PDKT sama yang lain. Ada yang kalau misalnya, salah satu penampilannya sedikit berbeda, kemudian saling jatuh cinta tapi dipendam dulu. Intinya masih dalam batas normal menurut gue.

Nah bagaimana dengan genre YAOI.

Gue menelusuri, beberapa anime atau komik terkait akan hal ini. Umumnya, kisah cinta terlalu tergesa-gesa, dan berakhir dengan hubungan badan. Dan ini biasanya terjadi antara cowok sama cowok. Banyak hal yang tak masuk akal, yang mungkin bakal menimbulkan pro dan kontra.

Gue pernah menyinggung hal ini dalam sebuah forum, sehingga gue dibenci sama fujoshi dan fudanshi. Buat yang gak tahu, mereka adalah pencinta komik Legabita. Fujoshi untuk wanita. Asal dari kata Fujoshi adalah gabungan dari dua makna. Fu- itu pembusukan atau fermentasi, Joshi artinya "wanita". Sementara Danshi artinya laki-laki. Jadi mereka adalah mereka adalah perempuan dan laki-laki busuk, karena membaca hal seperti itu, adalah pelanggaran norma.

Kisah cintanya, secara mainstream  ada layaknya seperti kisah antara cowok dengan cewek. Tapi ujung-ujungnya berakhir dengan berhubungan badan, dan itu ada disetiap episode dan itu membuat gue mikir, apa benar didunia nyatanya seperti ini? Dan paling yang bikin gue geli adalah, kalau seandainya kisahnya atau plotnya mengandung unsur BDSM, pasti parahan kisah bergenre ini dibanding dengan shoujo, yang masih normal-normal saja.  Bahkan, mereka dibiarkan tanpa ampun, yang kadang mencapai puncak penyiksaan secara tidak manusiawi. Kadang gue mikir, ini apa?

Bahkan diantara mereka misalnya kelakuannya, lebih centil dari cewek tulen. Ini biasanya bagi karakter cowok yang berada di posisi uke.

Uke  adalah cowok yang menerima serangan.

Seme adalah cowok penyerang. Lo tahu sendiri aja, posisi kedua orang ini. Kalau yang GxG, yang pihak dari  seme-nya itu jauh lebih ganteng dari cowok tulen digambarkan. Hanya saja, kisah cinta dalam aliran ini bikin gue muntah.

Contoh dalam anime  Koi Soru Boukun, yang menurut gue, baru gue coba nonton diepisode pertama untuk sudah begituan. Apalagi, yang gak masuk akal lagi si Uke-nya tidak bisa melawan. Padahal sama-sama laki coy. Masa tidak berdaya? Kalau didunia nyata, antar sesama cowok nih, satunya kena pelecehan, yang ada saling membunuh satu sama lain. Bukan saling menikmati satu sama lain. Karena hal seperti ini, sudah melanggar kehormatan antar pria. 

Ada judul anime, yang sudah lama judulnya winter cicada. Itu, baru ketemu pada pandangan pertama, kemudian bertemu lagi karena pesona keindahan, kemudian berhubungan badan. Kaya? hapalah ini. Yang tidak habis pikir pada saat ini, kebanyakan cerita seperti ini memang dikit-dikit HB, tapi punya anak. Dalam hati gue mikir, keluar anaknya dari mana?


Kaya gambar diatas, bagaimana bisa cowok sama cowok hubungan badan, kok bisa hamil? Dan dari sinilah, muncul istilan #Yaoi # MPREG

MPREG IS Man Pregnant

Sengaja gue besarin, karena muncul istilah alpha sama cowok omegavers yang membuat kepala gue tambah puyeng lagi. Pernah dibahas cerita ini dalam sebuah forum, yang menyebabkan perkaran sengit, hingga akhirnya menjadi debat kusir. Bahkan tidak mau disangkut pautkan dengan budaya, serta agama. Bagaimana tidak? Dari segi budaya, memang salah apalagi budaya, jauh lebih salah lagi. Saking salahnya, sebuah kota pernahkan tenggelam, dan ini dibikin lagi dan malah mengundang bencana. Tapi cowok sama cowok, atau cewek sama cewek nikah terus hamil, bagaimana ceritanya? 

Hingga ada yang mengatakan kala itu, gue adalah orang yang norak dan kampungan. Sekarang ini hal yang seperti ini memang sudah lazim, khususnya negara-negara liberal. Namun pada akhirnya mereka sadar, ini dapat menghancurkan sebuah peradaban. Ini yang bikin gue pernah diskusi sama teman-teman gue yang bikin gue sama teman ketawa-ketawa. Cerita seperti ini, sudah dari awal cacat logika, walau salah satunya itu gak ada yang hamil dibuat ceritanya.

Hal Yang tidak masuk akal dalam Shoujo dan Josei.

Pertemuannya. Kadang diawali dengan cinta satu malam. Walau tidak banyak hal seperti ini terjadi, namun cinta satu malam membuat mereka menikah begitu saja. Anehnya lagi, sekarang ini marak kisah cinta ala CEO, yang membuat orang berkhayal tingkat tinggi secara instan. Pernikahan paksa karena bisnis, dan terkadang bahkan ada yang tidak dijelaskan asal-usul keduanya. Kadang kala, ada yang terkesan hiperbola kisah cinta mereka, dengan menghadirkan adegan ciuman yang berlebihan.


Hal yang paling tidak masuk akal dalam cerita seperti ini adalah. Cowok atau ceweknya adalah wanita yang sangat baik misalnya. Tega-teganya melakukan NTR, atau netorare demi memuaskan nafsu birahi yang penyalurannya, bukan pada pasangannya. Dan anehnya, mereka menerima dengan alasan cinta, Fix, ini tolol. 

Bahkan ada satu cerita anime, yang rela menjadi selingkuhan pasangan dari pemeran utama, untuk mendapatkan cinta dan memisahkannya. Akan tetapi malah ditinggalkan begitu saja, tanpa kejelasan yang pasti. 

Hal yang tak masuk akal dalam cerita YAOI

Hampir setiap alurnya memang tak lazim. Cowok satunya lebih malu-malu ketimbang dengan cewek, yang kalau misalnya melihat roti sobek, ada yang nafsuan, bahkan sampai dipukul karena dikira penjahat kelamin. Contohnya kaya si Leyla dalam Cry better or you beg. Melihat Mathias berenang tanpa busana, mendekatinya, sudah dikira penjahat kelamin. Kalau ini malah betah, seolah-olah rejeki nomplok. Kalau didunia nyata, uke-uke lenjeh memang begini. Melihat roti sobek dari cowok straight jauh lebih nafsuan mereka. Dipegang cowok sama cowok berasa kaya, this my compliment over?

Dan yang paling gue bikin kening gue berkerut adalah, cowok bisa hamil, bagaimana ceritanya. Sudah di kerjai, antar sesama cowok, bukannya berkelahi tapi malah nangis dan pura-pura pasrah. Kadang gue mikir, memang mereka seperti ini atau sok jual mahal? Entahlah.


Ini adalah pendapat gue. Bagaimana menurut lo?









Komentar